Perusahaan agregator teknologi finansial (fintech) pembayaran PT Cashlez Worldwide Indonesia (Cashlez) mencatat, jumlah mitra meningkat dua kali lipat secara tahunan (year on year/yoy) pada tahun lalu. Sedangkan nilai transaksi tumbuh sekitar 180% yoy.
Cashlez menargetkan mitranya mencapai Rp 5 ribu per akhir tahun lalu. Pada awal 2019, jumlah mitranya mencapai 3 ribu. Jika jumlahnya meningkat dua kali lipat, maka berada di kisaran 6 ribu atau sudah melebihi target.
“Di 2019, banyak sekali pencapaian yang kami raih melalui strategy planning dan focus execution yang kami lakukan di segala sisi, baik dari internal maupun eksternal,” kata ujar Founder sekaligus CEO Cashlez Teddy Tee dalam siaran pers, kemarin (9/1).
Dari sisi transaksi, secara volume tumbuh 200%, sedangkan nilainya meningkat 180% yoy. Metode pembayaran yang paling dibanyak digunakan yakni kartu. Disusul pembayaran e-commerce dan dompet elektronik.
(Baca: Pendirinya WNA, Fintech Cashlez Mengeluh Sulit Kantongi Izin BI)
Produk yang paling banyak ditransaksikan menggunakan layanan Cashlez yaitu fashion dan aksesoris. Disusul segmen retail, elektronik, professional services, otomotif, dan perhiasan.
"Kami memperkuat struktur organisasi, permodalan, produk, layanan, dan jangkauan baik online maupun offline, 3S (speed, support dan service),” kata Teddy. Selain itu, perusahaan berfokus pada kerja sama.
Tahun lalu, Cashlez mendapatkan pendanaan seri A dari investor Jepang Sumitomo Corporation. Pendanaan tersebut digunakan untuk mengembangkan produk, layanannya, dan memperluas jaringan.
(Baca: Sumitomo Suntik Modal Agregator Fintech Pembayaran Cashlez)
Sepanjang 2019, Cashlez memperluas jangkauannya ke beberapa kota besar Indonesia. Saat ini, Cashlez memiliki area pendukung di Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Bali, Medan dan Makassar.
Sebagai agregator di bidang fintech pembayaran, Cashlez menjual mesin pembaca kartu. Ada tiga jenis yang dia jual yakni Simply-Print Bluetooth Printer; Cashlez Reader Printer; dan, Cashlez Reader Non Printer. Mesin ini akan terhubung dengan ponsel pintar (smartphone) konsumen, sehingga memudahkan proses pembayaran.
Ketika konsumen membeli produk dengan metode pembayaran fintech pembayaran OVO misalnya, harus menyantumkan nomor ponsel. Dengan menggunakan mesin Cashlez ini, konsumen tak perlu lagi menyebutkan nomor ponselnya.
(Baca: Agregator Fintech Pembayaran Cashlez Targetkan 5 Ribu Mitra Tahun Ini)