Tak Jadi Masuk Gojek, Alibaba Dikabarkan Akan Suntik Modal Grab

Instagram/@alibaba.group
Ilustrasi, Alibaba
15/9/2020, 09.30 WIB

Alibaba Group Holding dikabarkan dalam pembicaraan dengan Grab terkait investasi US$ 3 miliar atau sekitar Rp 44,5 triliun. Raksasa e-commerce asal Tiongkok ini sempat disebut-sebut akan masuk ke Gojek pada 2017 lalu.

Perusahaan asal Negeri Tirai Bambu itu dikabarkan bakal menjadi investor tunggal dalam putaran pendanaan tersebut. "Alibaba akan menghabiskan sebagian dari dana investasinya itu untuk mengakuisisi saham Grab yang dipegang oleh Uber," kata sumber yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari Bloomberg, Senin (14/9).

Kabarnya, nilai investasinya merupakan paling besar yang dikeluarkan oleh Alibaba di Asia Tenggara. Sedangkan pendanaan ini disebut-sebut akan memberikan akses bagi perusahaan besutan Jack Ma itu terhadap data jutaan pengguna Grab.

Sumber juga mengatakan, Alibaba berencana mengintegrasikan layanan jaringan pengiriman Grab dengan platform e-commerce, Lazada. Ini dinilai dapat meningkatkan pertumbuhan pengguna Lazada, yang bersaing dengan Shopee

Sedangkan TechCrunch melaporkan Alibaba dan anak usahanya, Ant Financial mengadakan pembicaraan dengan Gojek terkait investasi pada 2017 lalu. Namun sumber mengatakan bahwa kesepakatan itu buntu.

Pesaing Alibaba, Tencent justru menyuntikkan modal ke Gojek. Tencent juga berinvestasi di Shopee.

Baru-baru ini, Grab juga dikabarkan dalam pembicaraan dengan investor untuk mendapatkan investasi US$ 300 juta hingga US$ 500 juta (Rp 4,4 triliun-Rp 7,4 triliun). Dana segar ini disebut-sebut untuk memperkuat bisnis keuangannya.

Sumber Reuters yang menolak diidentifikasi sebagai calon investor yang belum dipublikasikan, mengungkapkan bahwa Prudential Plc dan AIA Group Ltd terlibat dalam pendanaan tersebut. "Perusahaan asuransi kemungkinan akan berkontribusi setengah dari target," demikian kata sumber, dikutip dari Reuters, beberapa waktu lalu (8/9).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan