Pemerintah menggaet perusahaan penyedia layanan on-demand, Gojek dan Grab untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Gojek bahkan memfasilitasi pinjaman dengan bunga 0%.
"Gojek akan menjangkau mitra usaha melalui kanal informasi resmi dan mendukung, agar semakin banyak UMKM yang dapat memanfaatkan fasilitas ini guna menjaga perputaran usaha," kata Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dikutip dari siaran pers, Rabu (23/9).
Mitra UMKM perlu mendaftar untuk mendapatkan pinjaman KUR Super Mikro. Gojek akan menyeleksi pengajuan, melalui pre-screening dengan beberapa kriteria dasar.
Pengajuan kemudian ditindaklanjuti dan dianalisis oleh BNI, BRI, dan Bank Mandiri. Apabila memenuhi persyaratan dari bank, mitra akan mendapatkan fasilitas pinjaman hingga Rp 10 juta dengan bunga 0%.
Decacorn Tanah Air itu juga telah menjadi mitra himpunan bank negara atau Himbara dan pemerintah dalam menyalurkan pinjaman melalui program Digital Kredit untuk UMKM (DigiKU). Alokasi pinjamannya Rp 4,2 triliun untuk UMKM yang bergabung dengan platform digital.
Kebijakan itu bertujuan mendorong pelaku usaha untuk berjualan online, terutama saat pandemi corona. Sebab layanan digital dapat menjangkau lebih banyak konsumen, namun tetap menerapkan protokol kesehatan.
Selama pandemi Covid-19, Gojek menggaet 265 ribu mitra GoBiz sehingga totalnya lebih dari 600 ribu. Sedangkan mitra GoFood sekitar 500 ribu.
Gojek juga sudah berkolaborasi dengan BRI, meluncurkan fasilitas pinjaman bagi mitra di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Mitra yang mendapatkan akses yakni GoRide, GoCar dan merchant GoFood.
Mitra yang mendaftar dan memenuhi persyaratan dari BRI, berpotensi mendapatkan pinjaman Rp 5 juta hingga Rp 20 juta. Bunganya diklaim ringan.
Pesaingnya, Grab juga memfasilitasi penyaluran KUR. President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, pinjaman ini diprioritaskan untuk membantu mitra GrabFood dan agen GrabKios dalam menghadapi pandemi virus corona.
"Itu untuk memperpanjang napas para pelaku UMKM dan meningkatkan kinerja mereka dalam menghadapi pukulan pandemi," kata Ridzki, dikutip dari siaran pers.
Perusahaan mencatat, ada sekitar 22.000 mitra GrabFood dan agen GrabKios yang memenuhi syarat untuk memanfaatkan fasilitas KUR.
Sebelumnya Grab juga menjalin kerja sama dengan Bank Mandiri untuk menyalurkan KUR kepada mitra GrabFood, melalui proyek percontohan (pilot project).
Selama masa pandemi ini, Grab menggaet 185 ribu UMKM baru dan 32 ribu pedagang tradisional. "Grab berharap pada akhir tahun ini dapat merangkul lebih dari 400 ribu mitra UMKM melalui inisiatif yang kami lakukan, termasuk penyaluran KUR ini," ujar Ridzki.
Bantuan pinjaman KUR melalui platform digital itu merupakan cara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk memperluas cakupan penerima KUR. Selain Gojek dan Grab, kementerian menggandeng perusahaan e-commerce Tokopedia dan Shopee.
"Dalam situasi ini, kami berharap platform digital dengan mitra-mitranya bisa menjadi akselerator dan memfasilitasi UMKM dan mitra agar bisa naik kelas," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dikutip dari Antara.
Total dana KUR yang disalurkan melalui mitra platform digital mencapai Rp 31,08 miliar. Setidaknya ada 294 debitur UMKM di Gojek, Grab, Tokopedia, dan Shopee yang disasar pemerintah.
Kementerian berharap, keempat perusahaan itu membantu pemerintah mencapai target penyaluran KUR Rp 190 triliun tahun ini. "Sektor digital tumbuh positif walaupun e-mobility terganggu," katanya.
Pemerintah memang menyediakan anggaran Rp 123,46 triliun untuk membantu UMKM. Alokasi ini bagian dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang anggarannya Rp 695,2 triliun.
Data dari Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional per 14 September, anggaran untuk UMKM baru terserap Rp 19,77 triliun atau 16,39%.