Blibli dan DANA Ungkap 2 Modus Serangan Siber Paling Marak Saat 11.11

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi kebocoran data
1/11/2021, 16.16 WIB

Blibli dan DANA pun mengantisipasi berbagai modus kejahatan siber itu, terutama saat festival belanja. Blibli misalnya, membuat tim Computer Security Incident Response Team (CSIRT).

Sedangkan DANA membuat sistem deteksi menggunakan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) dan mesin pembelajar alias machine learning

Andri mengatakan, masa promosi seperti festival belanja merupakan periode rawan terjadi kejahatan siber. Ini karena transaksi melonjak.

Riset Nielsen Indonesia mencatat, transaksi saat hari belanja online nasional atau Harbolnas 2020 mencapai Rp 11,6 triliun. Nilainya meningkat Rp 2,5 triliun atau 27,4% secara tahunan (year on year/yoy) meski ada pandemi corona.

The Trade Desk juga mencatat, sebanyak 42% dari 2.000 lebih responden di Indonesia merencanakan belanja dan bertransaksi saat festival belanja.

Namun, riset Palo Alto Networks pada 2020 menyebutkan, sistem perusahaan fintech dan e-commerce paling berpotensi dibobol atau diretas. Sebanyak 66% dari total 400 responden menyebut bahwa e-commerce berpeluang besar mengalami serangan siber. Selain itu, 62% menyebut fintech.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan