Bank Digital Mulai Sediakan Pinjaman Online Tahun Ini, Saingi Fintech?

ANTARA FOTO/Didik Suhartono/hp.
Sejumlah anak membaca bersama di dekat dinding bermural di kawasan Tempurejo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/9/2021).
4/1/2022, 10.20 WIB

Bank Jago dan Bank Neo Commerce berencana meluncurkan layanan pinjaman secara langsung lewat platform. Produk baru kedua bank digital ini dianggap memberi ruang kolaborasi, namun juga mengikis segmen pasar startup teknologi finansial pembiayaan (fintech lending).

Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pembayaran Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansah mengatakan, fintech lending tidak merasa tersaingi dengan adanya layanan pinjaman online secara langsung melalui platform bank digital. Malah menurutnya, ini akan mendorong kolaborasi.

"Selalu ada ruang untuk kerja sama, kolaborasi antara fintech lending dengan berbagai lembaga keuangan maupun non-lembaga keuangan," katanya.

Selain itu, fintech lending terus melakukan inovasi di berbagai lini. "Ini merupakan DNA fintech," ujarnya.

Sedangkan Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menilai, kehadiran pinjaman online di bank digital dapat mengikis pasar fintech lending. "Pada akhirnya akan ada pembagian segmen berdasarkan plafon," ujarnya.

Meski begitu, ia memperkirakan bahwa bank digital memilih berkolaborasi dengan fintech lending. Alasannya, apabila bank digital memilih plafon pinjaman kecil yang sama dengan fintech lending, risiko kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) tinggi.

"Jadi lebih baik berkolaborasi dengan fintech lending yang terbiasa menyalurkan pinjaman nominal kecil," ujarnya.

Tahun lalu, sejumlah bank digital memang berkolaborasi dengan fintech lending. Bank Jago misalnya, berkolaborasi dengan Akulaku dengan skema channeling.

Bank Jago juga menggaet fintech lending Akseleran tahun lalu. Kemudian Bank Jago dan Bank Neo Commerce menggandeng Modal Rakyat.

Namun, kedua bank digital itu berencana menyediakan layanan pinjaman langsung melalui platform. "Bank Jago bisa mulai menyalurkan kredit langsung dari aplikasi mulai 2022 karena harus ada urutannya," kata Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar dalam acara dalam acara Jago Bootcamp 2021 di Canggu, Bali, tahun lalu (28/10/2021).

Kharim mengatakan, Bank Jago perlu mencari basis pelanggan yang besar agar bisa membangun analisis data. Saat ini, kredit masih disalurkan melalui perusahaan pembiayaan maupun fintech lending.

Bank Neo Commerce juga menyatakan bakal meluncurkan layanan digital lending pada Januari 2022. Upaya itu dilakukan perusahaan seiring dengan proyeksi digitalisasi yang masif tahun ini.

Di satu sisi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga tengah mengkaji aturan yang membatasi bank menyalurkan pinjaman lewat fintech lending.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan