Valuasi Pasar Induk Shopee dan Grab Anjlok, Status Decacorn Terancam

Katadata/Desy Setyowati
Shopee dan Grab
Penulis: Desy Setyowati
26/4/2022, 17.16 WIB

Kapitalisasi pasar Grab dan induk Shopee, Sea Group disebut-sebut melorot tajam. Regulasi ketat di India dan ‘bakar uang’ dinilai menjadi penyebab penurunan valuasi.

Berdasarkan data YCharts, kapitalisasi pasar Sea Group US$ 50,11 miliar kemarin (25/4). Nilainya turun drastis dibandingkan Oktober 2021 sekitar US$ 200 miliar.

Situs penelitian saham, Seeking Alpha menilai bahwa valuasi Sea Group sebelumnya terlalu mahal jika dibandingkan dengan emiten sejenis MercadoLibre, e-commerce asal Argentina.

“Valuasi ini cukup adil mengingat keterpurukan Sea Group baru-baru ini. Namun masih terlalu murah dibandingkan dengan penilaian historis bisnis dan peningkatan kepemimpinan pasar di pasar-pasar utama,” demikian dikutip dari Seeking Alpha, pekan lalu (21/4).

Katadata.co.id mengonfirmasi kepada Sea Groupbterkait penurunan kapitalisasi pasar. Namun belum ada tanggapan hingga berita ini dirilis.

Pada Februari, Sea Group memang kehilangan kapitalisasi pasar harian lebih dari US$ 16 miliar atau Rp 228 triliun setelah India memblokir game besutannya Free Fire. Investor Sea Group khawatir pemblokiran bisa merembet ke aplikasi e-commerce, Shopee di India.

Free Fire merupakan aplikasi game populer global besutan anak perusahaan Sea, Garena. Gim bergenre battle royale ini mempunyai pangsa pasar yang besar di India.

Berdasarkan data dari App Annie, 40 juta dari 75 juta pengguna aktif bulanan Free Fire berasal dari India. Walaupun India kalah dibandingkan Indonesia dari sisi jumlah pemain gim (gamer), sebagaimana Databoks berikut:

Sebulan setelah pemblokiran tersebut, Sea Group menegaskan bahwa keputusan untuk menutup Shopee di India. Padahal e-commerce ini baru hadir di India pada September tahun lalu.

Meski begitu, induk Garena ini membantah bahwa keluarnya Shopee karena pemblokiran Free Fire. Hal ini lebih karena ketidakpastian pasar global.

Shopee juga keluar dari pasar Prancis. “Keluarnya Sea dari kedua pasar ini mungkin tampak menghancurkan ambisi pertumbuhan global jangka panjang,” demikian dikutip dari Seeking Alpha.

Namun, Seeking Alpha melihat bahwa India dan Prancis bukan pasar yang bakal memberikan keuntungan jelas dan jangka panjang bagi keuntungan Sea Group. Profitabilitas dinilai lebih mungkin didapat dari pasar inti di Asia Tenggara atau Amerika Latin.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan