Gojek dan Grab Respons Keluhan Mitra Kuliner soal Komisi

Katadata/Desy Setyowati, GrabFood, GoFood
GrabFood dan GoFood
12/5/2022, 15.48 WIB

Rosel juga mengatakan, berdasarkan laporan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), biaya komisi GoFood sudah sesuai dengan manfaat yang didapat mitra kuliner.

Menurut laporan tersebut, empat dari lima pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) percaya bahwa GoFood mampu mendorong pertumbuhan usaha.

Sebelumnya, sejumlah pelaku usaha makanan mengeluhkan tingginya komisi yang diberlakukan oleh Gojek dan Grab. Pelaku usaha lainnya menyebutkan, komisi tinggi juga dipatok oleh platform seperti ShopeeFood dan Traveloka Eats.

Di akun Instagram, Warpopski mengeluhkan komisi layanan pesan-antar makanan. "Berat hati dan mata kami, di warung, melihat driver ojol mengantar makanan dari Warpopski, dengan imbalan kurang seimbang dari platform yang kami pakai," katanya pada Selasa (10/5).

Pemilik tempat makan ala Meksiko Bearrito mengeluhkan hal serupa. "@warpopski berhenti jualan di platform delivery online karena menurutnya harga menu/produk jadi kemahalan untuk konsumen, banyak biaya bagi resto (merchant), dan tidak menyejahterakan driver. Semua benar," katanya melalui akun Twitter @alandakariza.

Ia bercerita, Bearrito tersedia di platform pesan-antar makanan namun dengan harga yang lebih mahal. Ini karena ada komisi dari platform.

Harga makanan di Bearrito lebih murah jika dibeli langsung di outlet.

Menurutnya, sejumlah platform seperti Gojek, Grab, Traveloka, dan Shopee menerapkan komisi rata-rata 20%. Platform lain seperti Kulina pun menerapkan komisi 15-20%.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan