Strategi Fintech Modalku Hadapi Kenaikan Suku Bunga

Arief Kamaludin | KATADATA
Ilustrasi. Modalku berharap mendapat pendanaan dari perbankan.
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Agustiyanti
22/11/2022, 22.15 WIB

Startup yang Terdampak

Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani sebelumnya menyebut perubahan suku bunga bank Indonesia akan mempengaruhi sejumlah startup, terutama dibidang finansial teknologi.

"Secara keseluruhan akan memberatkan user borrowing (peminjam)," kata Edward kepada Katadata.co.id, Jumat (18/11). 

Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro menyebut, sejumlah startup yang kemungkinan paling terdampak, yakni: 

  • Startup yang mengandalkan dana dari lenders, seperti P2P Lending.
  • Startup yang mengandalkan skema BNPL (Buy Now Pay Later).
  • Startup yang memiliki customer rentan terhadap kenaikan suku bunga, seperti ecommerce atau personal financial management atau wealth management.

Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur pekan lalu memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days Reserve Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 5,25%.

Kenaikan suku bunga BI7DRR secara agresif sebesar 50 bps ini merupakan yang ketiga kalinya secara beruntun sejak Agustus 2022 hingga ke level tertingginya lebih dari 3 tahun terakhir seperti terlihat pada grafik.

Kenaikan ini juga merupakan yang keempat kalinya sepanjang tahun ini. Jika ditotal, kenaikan suku bunga acuan BI telah naik 175 bps sepanjang tahun ini. Dengan kenaikan ini, selisih suku bunga bersih rupiah terhadap dolar AS kembali melebar menjadi 175 bps. Seperti diketahui, bank sentral Amerika kembali menaikkan suku bunga The Fed sebesar 75 bps ke kisaran 3,75-4% pada awal bulan November.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani