Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa cuaca buruk sejak sebelum Natal hingga setelah perayaan Tahun Baru 2023. Cuaca ekstrem ini berpengaruh juga terhadap pengiriman barang oleh kurir di e-commerce hingga ojek online.
CEO Paxel Zaldy Ilham Masita mengatakan, cuaca buruk sangat berdampak terhadap ketepatan pengiriman barang. “Sekitar 5% pengiriman barang terlambat," kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis (29/12).
Hal senada disampaikan oleh Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi. “Cuaca terkadang dapat mempengaruhi operasional,” katanya kepada Katadata.co.id, Kamis (29/12).
Namun ia memastikan bahwa JNE berupaya mengirimkan paket sesuai Service Level Agreement (SLA). “Hujan deras yang membuat beberapa jalan banjir dan tidak bisa dilalui, membuat driver harus mencari jalur alternatif,” ujarnya.
Zaldy merupakan ketua Asosiasi Logistik Indonesia. Sedangkan Feriadi menjabat ketua umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo).
Meski begitu, Katadata.co.id mencatat bahwa Shopee dan Tokopedia belum memberi notifikasi terkait keterlambatan pengiriman kepada mitra penjual.
Selain pengiriman barang baik dari konsumen langsung maupun melalui e-commerce, ojek online terkena dampak cuaca buruk.
Mitra pengemudi Grab Eko Prasetyo (35 tahun) menyampaikan, order pengantaran penumpang dan paket, termasuk dari e-commerce, menurun selama sepekan terakhir. “Lebih banyak pemesanan antar-makanan," katanya kepada Katadata.co.id, Rabu (28/12).
Hal senada disampaikan oleh mitra pengemudi Gojek Nana Rusmana (36 tahun). Ia juga mengandalkan order GoFood, karena permintaan layanan pengantaran orang dan barang menurun.
Namun, “argo (order GoFood) kecil. Misalnya kami GoFood, jarak lumayan jauh tetapi argonya kecil,” ujar dia kepada Katadata.co.id, Kamis (29/12).
Pendapatannya pun turun dari sekitar Rp 200 ribu menjadi Rp 100 ribu per hari. Ini pun dia tetap mengambil layanan pengantaran penumpang, meski hujan.