Tarif ojol atau ojek online Gojek, Grab hingga Maxim bisa naik jika jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) diterapkan di DKI Jakarta. Ratusan driver ojol pun demo di depan Kantor DPRD Jakarta, kemarin (25/1).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih membahas aturan jalan berbayar ERP. Usulan tarif ERP sebagai berikut:
- Roda dua atau motor: Rp 2.000 – Rp 8.200
- Roda empat atau mobil: Rp 5.000 – Rp 19.900
Jalan berbayar atau ERP di Jakarta rencananya berlaku setiap hari mulai Pukul 05.00 hingga 22.00 WIB di 25 ruas jalan ibu kota sepanjang 54 kilometer (km). Rincian jalan yang terkena aturan ERP di antaranya:
- Jalan Pintu Besar Selatan
- Jalan Gajah Mada
- Jalan Hayam Wuruk
- Jalan Majapahit
- Jalan Medan Merdeka Barat
- Jalan Moh. Husni Thamrin
- Jalan Jenderal Sudirman
- Jalan Sisingamaraja
- Jalan Panglima Polim
- Jalan Fatmawati (simpang Jalan Ketimun 1 - simpang Jalan TB Simatupang)
- Jalan Suryopranoto
- Jalan Balikpapan
- Jalan Kyai Caringin
- Jalan Tomang Raya
- Jalan Jenderal S. Parman (simpang Jalan Tomang Raya - simpang Jalan Gatot Subroto)
- Jalan Gatot Subroto
- Jalan MT Haryono
- Jalan DI Panjaitan
- Jalan Jenderal A. Yani (simpang Jalan Bekasi Timur Raya-simpang Jalan Perintis Kemerdekaan)
- Jalan Pramuka
- Jalan Salemba Raya
- Jalan Kramat Raya
- Jalan Pasar Senen
- Jalan Gunung Sahari
- Jalan HR. Rasuna Said
Taksi dan ojek online alias ojol tidak termasuk kendaraan yang dibebaskan dari tarif ERP. Berikut kendaraan yang dikecualikan dalam aturan jalan berbayar yakni:
- Sepeda listrik
- Kendaraan bermotor berpelat kuning
- Kendaraan Dinas operasional instansi Pemerintah & TNI/Polri
- Kendaraan Korps diplomatik negara asing
- Ambulans
- Mobil jenazah
- Kendaraan pemadam kebakaran
Kebijakan jalan berbayar atau ERP masih dibahas, sehingga besaran tarif dan jalan yang terkena dampak bisa berubah. Oleh karena itu, belum ada penjelasan lebih lanjut apakah biaya ini akan ditanggung oleh aplikator ojol seperti Gojek dan Grab atau dibebankan kepada konsumen.
Katadata.co.id membuat simulasi kenaikan tarif ojol dan taksi online jika biaya ERP dibebankan kepada konsumen. Perhitungan ini dengan menghitung tarif batas bawah yakni Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 mobil.
Grab motor atau ojek online GrabBike
Perjalanan dari Grand Paragon Mall menuju Mall Taman Anggrek 5,8 kilometer (km) Pukul 11.50 WIB, Kamis (26/1)
- Tarif sebelum menghitung biaya ERP: Rp 20.000
- Jika dihitung dengan biaya ERP, ada tambahan Rp 8.000 menjadi Rp 28.000. Rinciannya sebagai berikut:
- Rp 2.000 melewati jalan Gajah Mada
- Rp 2.000 melewati jalan Kyai Caringin
- Rp 2.000 melewati jalan Tomang Raya
- Rp 2.000 melewati jalan Jenderal S. Parman (simpang Jalan Tomang Raya - simpang Jalan Gatot Subroto)
Grab mobil atau GrabCar
Perjalanan dari Grand Paragon Mall menuju Mall Taman Anggrek 5,8 kilometer (km) Pukul 12.00 WIB, Kamis (26/1)
- Tarif sebelum menghitung biaya ERP: Rp 35.000
- Jika dihitung dengan biaya ERP, ada tambahan Rp 20.000 menjadi Rp 55.000. Rinciannya sebagai berikut:
- Rp 5.000 melewati jalan Gajah Mada
- Rp 5.000 melewati jalan Kyai Caringin
- Rp 5.000 melewati jalan Tomang Raya
- Rp 5.000 melewati jalan Jenderal S. Parman (simpang Jalan Tomang Raya - simpang Jalan Gatot Subroto)
Gojek motor atau ojol GoRide
Perjalanan dari Grand Paragon Mall menuju Mall Taman Anggrek 5,8 kilometer (km) Pukul 11.03 WIB, Kamis (26/1)
- Tarif sebelum menghitung biaya ERP: Rp 19.500
- Jika dihitung dengan biaya ERP, ada tambahan Rp 8.000 menjadi Rp 27.500. Rinciannya sebagai berikut:
- Rp 2.000 melewati jalan Gajah Mada
- Rp 2.000 melewati jalan Kyai Caringin
- Rp 2.000 melewati jalan Tomang Raya
- Rp 2.000 melewati jalan Jenderal S. Parman (simpang Jalan Tomang Raya - simpang Jalan Gatot Subroto)
Gojek mobil atau GoCar
Perjalanan dari Grand Paragon Mall menuju Mall Taman Anggrek 5,8 kilometer (km) Pukul 12.05 WIB, Kamis (26/1)
- Tarif sebelum menghitung biaya ERP: Rp 33.000
- Jika dihitung dengan biaya ERP, ada tambahan Rp 20.000 menjadi Rp 53.000. Rinciannya sebagai berikut:
- Rp 5.000 melewati jalan Gajah Mada
- Rp 5.000 melewati jalan Kyai Caringin
- Rp 5.000 melewati jalan Tomang Raya
- Rp 5.000 melewati jalan Jenderal S. Parman (simpang Jalan Tomang Raya - simpang Jalan Gatot Subroto)
Tarif taksi dan ojek online atau ojol Gojek maupun Grab bisa saja lebih murah dari hitungan tersebut, jika pengemudi memilih jalan yang tidak berbayar atau bukan ERP.
Sekitar 500 pengemudi taksi dan ojek online yang tergabung dalam Perkumpulan Rakyat Pengguna Dunia Transportasi atau PREDATOR pun demo di depan kantor DPRD Jakarta, Rabu (25/1).
"Aksi ini menolak Perda jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP)," kata Sekretaris Jenderal Perkumpulan Armada Sewa Indonesia (PAS INDONESIA) Wiwit Sudarsono kepada Katadata.co.id, Rabu (25/1).
Ia menyayangkan pengemudi taksi dan ojek online tetap harus membayar di jalan berbayar ERP. “Padahal driver taksi online dan ojol termasuk kendaraan umum meskipun berpelat hitam,” katanya.
Wiwit menyampaikan, pengemudi taksi dan ojek online diakui sebagai angkutan umum dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 12 tentang Ojol dan Permenhub Nomor 118 mengenai taksi online. Kedua Permenhub itu merupakan turunan dari UU Nomor 22 tahun 2009 Pasal 1 Ayat 10.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, penerapan jalan berbayar atau ERP akan bertahap. “Sampai 25 titik," kata dia ketika meninjau proses administrasi di Kantor Kelurahan Kembangan Selatan, Jakarta Barat, seperti dikutip dari Antara, Rabu (25/1).
Pemprov DKI Jakarta menargetkan regulasi jalan berbayar atau ERP selesai tahun ini. Hal itu masih dibahas dalam Rancangan Perda tentang Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik masih dibahas bersama DPRD DKI Jakarta.
Sembari menunggu penyelesaian regulasi, Pemprov DKI Jakarta akan mengutamakan layanan transportasi publik misalnya, TransJakarta, LRT dan MRT Jakarta untuk menekan kemacetan di ibu kota.