Bank Dunia Sebut Driver Ojol Indonesia Sulit Bayar Utang, Benarkah?

ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.
Pengemudi ojek online membawa penumpang di depan Stasiun Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Senin (5/9/2022).
Penulis: Lenny Septiani
12/9/2023, 16.00 WIB

Bank Dunia mencatat mayoritas pekerja lepas di bidang digital alias online gig workers seperti pengemudi taksi dan ojek online atau ojol kesulitan membayar utang. Benarkah?

Hal itu tertuang dalam laporan Bank Dunia bertajuk ‘Working Without Borders: The Promise and Peril of Online Gig Work’. Peneliti mengumpulkan data tentang online gig workers di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Mitra pengemudi Gojek Ahmad Sudrajat mencatat banyak mitra ojol yang menggunakan pinjol, termasuk dirinya. “Ketika kondisi keuangan kadang tidak baik, ya harus pinjam di pinjol,” katanya kepada Katadata.co.id, Senin (11/9).

Meski begitu, ia menyatakan dirinya tidak pernah terlambat membayar tagihan pinjaman online atau pinjol. Sebab, dia berfokus menambah penghasilan dengan rajin menyelesaikan order.

“Bisa beli banyak barang. Cicilan saya banyak, ada motor, laptop, handphone atau HP,” ujar Ahmad.

Ia menegaskan dirinya tak akan meminjam di platform pinjol, jika tidak benar-benar butuh. “Kemarin saya ditawarkan limit sampai Rp 50 juta, tapi saya paling pinjam hanya Rp 1 jutaan,” ujar Ahmad.

Hal senada disampaikan oleh mitra pengemudi Grab Deni Rahman. “Banyak yang pakai pinjol. Tetapi saya tidak,” katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (12/9).

Ia mengatakan, Grab menyediakan layanan pinjaman online dengan bunga rendah. Cicilan akan dipotong langsung dari aplikasi mitra secara harian.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani