Daftar Startup Ojol Bertahan Melawan Gojek dan Grab di Indonesia

Maxim, inDrive, Katadata/Desy Setyowati
Maxim dan inDrive
Penulis: Lenny Septiani
18/12/2023, 15.11 WIB

Setidaknya ada lima startup penyedia layanan ojek online atau ojol tutup, karena kalah bersaing melawan Gojek dan Grab di Indonesia. Namun masih ada perusahaan rintisan yang bertahan.

Startup penyedia layanan ojol yang masih bertahan melawan Gojek dan Grab di Indonesia di antaranya:

1. inDrive

Startup asal Rusia yang berbasis di Amerika, inDrive beroperasi di lebih dari 70 kota di Indonesia dan beroperasi di 46 negara secara global.

Berdasarkan laman resmi, inDrive masuk Indonesia pada 2019 di Medan dan Manado. Startup ojol ini kemudian berekspansi ke Jakarta.

inDrive menerapkan biaya bagi hasil 10% atau di bawah batas ketentuan 15%. Konsumen juga bisa menawar tarif ojol maupun taksi online

Director of Ride-Hailing APAC inDrive Roman Ermoshin menjamin biaya sewa aplikasi 10% merupakan yang terendah di pasar atau dibandingkan Gojek, Grab, dan Maxim.

2. Maxim

Maxim berdiri pada 2003 di Rusia. Maxim hadir di Indonesia sejak 2018.

Maxim mengenakan biaya layanan kepada mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol yang lebih rendah ketimbang Gojek dan Grab yakni 5% - 15%.

3. Omega

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani