Grab memberikan insentif termasuk bonus kepada mitra pengemudi taksi online dan ojek online alias ojol total US$ 363 juta atau Rp 5,7 triliun (kurs Rp 15.697 per US$) selama Semester I.
Perlu diketahui, Grab menyediakan layanan di Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam, Filipina, Kamboja, dan Myanmar.
Insentif untuk mitra pengemudi taksi online dan ojek online alias ojol itu sebesar US$ 177 juta pada kuartal I dan US$ 186 juta pada kuartal II, sehingga totalnya US$ 363 juta.
Selain mitra pengemudi taksi online dan ojek online alias ojol, Grab memberikan promo kepada konsumen US$ 239 juta pada kuartal I dan US$ 266 juta pada kuartal II atau Rp 7,9 triliun.
Grab menyampaikan, jumlah mitra pengemudi taksi online dan ojek online alias ojol aktif bulanan meningkat 13% secara tahunan atau year on year (yoy) dan 5% kuartal ke kuartal alias quarter to quarter (qtq).
Tingkat retensi pengemudi tetap stabil di angka 90%. “Upaya kami untuk meningkatkan pasokan pengemudi menghasilkan penurunan 11 poin persentase yoy dalam proporsi layanan perjalanan,” kata Grab dalam keterangan pers, pekan lalu (15/8).
Grab pun mencatatkan kenaikan transaksi selama kuartal II. Rincian kinerja Grab selama kuartal II 2024 dengan perhitungan yoy sebagai berikut:
- Pendapatan naik 17% menjadi US$ 664 juta, yang terdiri dari:
- Layanan pengiriman seperti GrabFood dan GrabExpress naik 11% menjadi US$ 356 juta
- Mobilitas seperti GrabBike dan GrabCar naik 19% menjadi US$ 247 juta
- Keuangan naik 54% menjadi US$ 60 juta
- Kerugian operasional membaik 68% menjadi negatif US$ 56 juta
- Kerugian keseluruhan membaik 54% menjadi minus US$ 68 juta
- Total segmen laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang disesuaikan naik 84% menjadi US$ 148 juta, yang terdiri dari:
- Layanan pengiriman naik 331% menjadi US$ 42 juta
- Mobilitas naik 14% menjadi US$ 129 juta
- Keuangan naik 44% menjadi minus US$ 24 juta
- EBITDA yang disesuaikan membaik dari minus US$ 17 juta menjadi positif US$ 64 juta
- Nilai transaksi bruto alias gross merchandise value (GMV) sesuai permintaan naik 13% menjadi US$ 4,434 miliar, yang terdiri dari:
- Layanan pengiriman naik 9% menjadi US$ 2,85 miliar
- Mobilitas naik 20% US$ 1,584 miliar
- Transaksi pengguna bulanan alias monthly transaction user (MTU) naik 17% menjadi 40,9 juta
- MTU sesuai permintaan naik 19% menjadi 36,7 juta
- GMV sesuai permintaan per MTU turun 6% menjadi US$ 121
- Portofolio pinjaman yang disalurkan lewat layanan keuangan naik 71% menjadi US$ 397 juta
“Kerugian operasional pada kuartal kedua menurun terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dan penurunan biaya restrukturisasi,” kata Grab dalam keterangan pers, pekan lalu (15/8).
Sementara itu, kerugian keseluruhan menurun karena EBITDA yang disesuaikan naik yang sebagian diimbangi oleh peningkatan beban pajak penghasilan.
“Kerugian kami pada kuartal tersebut mencakup US$ 82 juta dalam beban kompensasi berbasis saham non-tunai,” kata Grab.