Penonton E-sports Melonjak Sejak Pandemi Corona

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Penulis: Muchamad Nafi
17/4/2020, 06.30 WIB

Sebelum virus corona menyebar ke penjuru dunia, lonjakan penggemar e-sports memang sudah terlihat pada akhir tahun lalu. Saat itu masih ada pandangan miring atas tren di industri ini. Hal ini lantaran banyak pemain yang “tidak profesional”. Mereka terlalu banyak menghabiskan waktu dalam gim online.  

Karena itu, pemerintah Tiongkok mengeluarkan aturan yang membatasi lama waktu bermain gim online, juga e-sports. Langkah ini untuk mengurangi kecanduan pada gim tersebut. Ketika itu, CEO dan Co-Founder UniPin Ashadi Ang mengatakan tak menutup kemungkinan pemerintah Indonesia akan memberlakukan aturan serupa.

(Baca: Juara Piala Presiden Esports, Onic Raih Hadiah Rp 400 Juta)

Berdasarkan riset DailySocial terhadap 1.445 responden, hampir sebagian besar menjawab bermain e-sports setiap hari, yakni sebanyak 43,6%. Responden yang bermain beberapa kali dalam satu minggu mengisi posisi berikutnya dengan 35,8%. Sementara itu, hanya 16,8% responden yang jarang bermain e-sports dan 3,9% yang tidak pernah memainkannya. Lihat diagram pada Databoks berikut ini:

Melihat minat yang tinggi terhadap e-sports, UniPin, platform penyedia layanan pembayaran voucher gim, kembali menggelar turnamen e-sports berskala internasional tahun lalu. Kejuaraan itu bernama Southeast Asia Cyber Arena (SEACA).

Halaman:
Reporter: Antara