Cerita JK Soal Usahanya yang Merugi karena Tak Pakai Teknologi

Arief Kamaludin|Katadata
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bercerita bahwa beberapa usahanya pernah merugi karena tak menggunakan teknologi.
Penulis: Desy Setyowati
7/8/2019, 19.30 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bercerita bahwa beberapa usahanya pernah merugi karena tak mengadopsi teknologi. Dua di antaranya adalah pangkas rambut dan telekomunikasi.

JK mengatakan, dirinya pernah membuka bisnis pangkas rambut di Makassar, Sulawesi Selatan. “Muncul The Beatles sehingga semua orang punya rambut gondrong. Tukang cukur tidak laku lagi. Langsung mati saya punya barbershop,” kata dia di Jakarta, Rabu (7/8).

Selain itu, ia juga pernah mengembangkan bisnis telekomunikasi pada 1990-an. Bahkan, dia berinvestasi US$ 400 juta untuk memasang kabel komunikasi bawah laut. Hal itu dia lakukan karena peminatnya cukup banyak.

(Baca: JK Dukung Digitalisasi Donasi ke Masjid Lewat Gopay)

Namun, suatu hari ia mengikuti seminar di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat. Salah seorang profesor asal Amerika Serikat (AS) memperkirakan bahwa kegiatan sehari-hari seperti berkomunikasi hingga membayar belanjaan dilakukan melalui perangkat berukuran kecil. Gawai yang dimaksud adalah ponsel pintar (smartphone).

Guru besar lainnya di AS juga menyampaikan hal serupa. “Saya tidak percaya. Saya menjalani terus bisnis telepon menggunakan kabel. Begitu masuk 2000-an, tidak ada lagi yang pakai telepon dan saya rugi,” katanya.

Berkaca dari pengalamannya itu, menurutnya para pebisnis perlu mengadopsi teknologi. “Perkembangan teknologi dalam bisnis sangat menentukan arah ke depan. Kalau tidak percaya, maka Anda akan kesulitan, seperti yang saya alami. Investasi begitu besar tetapi mubazir,” katanya.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin