Bos Softbank Bertemu Jokowi, CEO Tokopedia Berharap Ada Investasi Baru

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, William Tanuwijaja, CEO & Co-Founder Tokopedia. William Tanuwijaya mengungkapkan Softbank bakal memberikan modal baru kepada perusahaannya.
Penulis: Michael Reily
29/7/2019, 15.20 WIB

Chief Executive Officer (CEO) Tokopedia William Tanuwijaya mengungkapkan Softbank bakal memberikan modal baru kepada perusahaannya. Pernyataan itu dia sampaikan setelah menemani Bos Softbank Masayoshi Son bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini (29/7).

Tokopedia mendapat pendanaan US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 16 triliun dari Softbank dan Alibaba pada Desember 2018 lalu. “Oh iya pastinya (investasi dari Softbank akan meningkat ke depan),” kata William di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/7).

William menyampaikan, perusahaannya bakal fokus pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). "Kami ingin membangun teknologi yang memungkinkan misi Tokopedia mengerahkan ekonomi digital untuk pemerataan yang lebih cepat terwujud," katanya.

(Baca: Disuntik Dana dari Softbank dan Alibaba, Tokopedia Perkuat Logistik)

Teknologi ini akan digunakan untuk membangun pergudangan di Indonesia, yang disebut gudang pintar. Pelaku usaha di perdesaan dapat menggunakan layanan logistik milik Tokopedia ini dalam mengembangkan usahanya.

Sebab, teknologi AI memungkinkan pelaku usaha memetakan permintaan pasar. William mencontohkan, pedagang di suatu provinsi bisa menjual barang dengan proyeksi pasar di provinsi lain. "Barangnya bisa kirim saat itu juga, ongkos kirimnya pun sangat terjangkau," kata dia.

Meski begitu, dia tidak merinci nilai investasi Tokopedia untuk AI. Yang jelas, Tokopedia akan terus melihat perkembangan pasar untuk komitmen investasi ke depan. Dia juga tidak mengungkapkan rencana waktu pengembangan gudang pintar.

(Baca: Bos Softbank Temui Jokowi, Bawa CEO Grab dan Tokopedia)

William menekankan Tokopedia lebih mengarahkan investasi untuk pengembangan bisnis secara domestik. Apalagi, potensi pasar Indonesia sangat besar karena jumlah penduduknya merupakan yang terbanyak keempat di dunia. Dia mengklaim, perusahaannya berkontribusi satu persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Sebelumnya, William menyampaikan gudang akan sangat membantu perkembangan bisnis para mitranya. Dengan data transaksi yang dimiliki, Tokopedia bisa mengetahui daerah mana saja yang distribusi barangnya cukup besar. Kemudian, Tokopedia bisa membangun gudang di wilayah tersebut.

Untuk membangun pergudangan ini, Tokopedia bakal menggandeng pihak ketiga. "Kami mau cari mitra yang punya kapabilitas (dalam membangun gudang). Kami punya filosofi, tidak semua harus kami bangun sendiri," kata dia, awal tahun ini (31/1).

(Baca: Selain Gojek, Tokopedia Berpeluang Jadi Decacorn dalam 2 Tahun Lagi)

Reporter: Michael Reily