Perusahaan e-commerce Bukalapak merilis layanan BukaGlobal sejak pertengahan Mei lalu. Melalui BukaGlobal, salah satu unicorn nasional itu sudah mengekspor kopi hingga batik ke lima negara.
Lima negara yang dimaksud adalah Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Hong Kong, dan Taiwan. “Makanan khas (Indonesia) diekspor ke lima negara,” kata Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (16/7).
Makanan khas tersebut meliputi kopi hingga kudapan lokal. Selain itu, Bukalapak telah mengekspor batik dan pakaian tradisional lainnya, serta kerajinan tangan ke lima negara. Fajrin mencatat, permintaan batik tertinggi berasal dari Singapura dan Malaysia.
(Baca: Setelah Singapura, Bukalapak Resmikan BukaGlobal di Malaysia)
Setelah menyasar lima negara, Fajrin mengkaji peluang ekspor produk lokal ke wilayah lain seperti Afrika dan Timur Tengah. Selain itu, perusahaannya akan menganalisis produk lokal yang dinilai potensial untuk diekspor.
Fajrin mengatakan, pertumbuhan transaksi melalui BukaGlobal cukup baik setelah dirilis. Namun, ia enggan menyebutkan secara rinci jumlah produk yang sudah diekspor melalui platform-nya. “Akan kami rilis pada Agustus," katanya.
Layanan BukaGlobal baru tersedia untuk pengiriman barang ke lima negara tersebut alias ekspor. Sedangkan impor dari negara-negara itu belum tersedia. Untuk sementara, layanan ini hanya bisa diaktifkan oleh pelapak terpilih di Jakarta dan Tangerang.
Bukalapak menyediakan metode pembayaran mulai dari kartu kredit, kartu debit, dan collection point yang disediakan oleh agen remitansi lokal untuk BukaGlobal. Transaksi juga menggunakan mata uang Rupiah.
(Baca: Bukalapak Berambisi Sandang Status Decacorn Tahun ini)
Sebelumnya, Fajrin menyampaikan bahwa perusahaannya bekerja sama dengan perusahaan logistik di Malaysia, Janio untuk menyediakan layanan BukaGlobal. “Dengan Janio, BukaGlobal mampu menyediakan layanan pengiriman yang cepat dan terjangkau untuk memenuhi kebutuhan konsumen di mana saja di dunia,” kata dia, beberapa waktu lalu (27/5).
Ia mengatakan, Indonesia dan Malaysia memiliki banyak kesamaan, termasuk referensi dalam sejarah, budaya, praktik kuliner dan sebagainya. Karena itu, menurut dia, Malaysia adalah pasar potensial bagi BukaGlobal. “Pertimbangan utama kami, jumlah orang Indonesia yang tinggal di Malaysia,” katanya.
BukaGlobal merupakan komitmen Bukalapak untuk ekspansi ke negara lain dan memperluas pasar bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia. Apalagi, Fajrin mencatat, e-commerce merupakan sektor yang paling dinamis di antara ekonomi digital lainnya di Asia Tenggara.
Karena itu, menurutnya perluasan pasar ini bisa mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia. Sebab, selama ini UMKM menghadapi persoalan biaya logistik yang mahal. “Kami ingin mendobrak hambatan yang menghalangi wirausahawan muda dan kecil untuk bersaing di lapangan bermain global, terutama pada akses, infrastruktur, dan konektivitas,” kata dia.
(Baca: Ekspor Produk Indonesia, Shopee Maksimalkan Gudang di Luar Negeri)