Perusahaan teknologi finansial (fintech) pembayaran DANA fokus menyasar pengguna di perdesaan. Untuk bisa menggaet pasar tersebut, DANA pun berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Chief Executive Officer (CEO) DANA Vincent Iswara menyampaikan, perusahaannya tidak menutup kesempatan untuk menyasar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) di daerah rural. "Kami melihat potensi di Indonesia untuk jangka panjang besar sekali," kata dia di Jakarta, Sabtu (6/7).
Dia menyampaikan, perusahaannya sudah bekerja sama dengan BUMDes di beberapa daerah di Pulau Jawa. Berkaca dari banyaknya UMKM di perdesaan, ia optimistis ada banyak pengguna potensial di wilayah tersebut.
(Baca: Potensi LinkAja Menggoyang Dominasi Dompet Digital Go-Pay dan OVO)
Hanya saja, infrastruktur masih menjadi tantangan pengembangan pembayaran digital di Indonesia. Selain itu, menurutnya edukasi untuk bertransaksi secara non-tunai masih harus dilakukan di perdesaan. "Kami melakukan pengembangan terus-menerus," katanya.
Perusahaannya pun tengah mengembangkan fitur yang memungkinkan akun pengguna DANA bisa beralih menjadi penjual. Dengan begitu, transaksi menggunakan DANA baik sebagai konsumen maupun pedagang menjadi lebih mudah.
Di tengah banyaknya pesaing di bidang fintech pembayaran seperti OVO, Go-Pay, dan LinkAja, DANA fokus pada keamanan layanan. Bahkan, DANA menyediakan jaminan pengembalian uang jika saldo berkurang karena ada gangguan.
DANA merupakan aplikasi uang elektronik besutan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan Ant Financial (Alipay). Berdasarkan kajian internal, DANA sudah menggaet 15 juta pengguna aktif per April 2019.
(Baca: Naik 50% Sejak Awal Tahun, DANA Gaet 15 Juta Pengguna Aktif)
Adapun LinkAja juga menyasar pasar yang luas, mulai dari perkotaan hingga perdesaan. Di daerah, LinkAja fokus menyediakan layanan yang dibutuhkan masyarakat seperti berkirim uang. LinkAja memanfaatkan layanan laku pandai untuk menyediakan layanan tersebut.
Sebagaimana diketahui, LinkAja didukung oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Bank-bank tersebut memiliki laku pandai dan cabang yang tersebar di banyak daerah.
Selain itu, LinkAja menyediakan layanan Unstructured Supplementary Service Data (USSD) *800# bagi pengguna ponsel biasa alias lawas (feature phone). Ponsel seperti ini masih banyak digunakan di daerah. Namun, layanan ini baru tersedia bagi pelanggan Telkomsel. LinkAja berencana memperluas fasilitas ini ke konsumen perusahaan telekomunikasi lainnya.
(Baca: LinkAja Buka Peluang Kolaborasi dengan Pemain Besar Fintech Pembayaran)