Perusahaan teknologi finansial (fintech) pembayaran Go-Pay dan OVO menanggapi positif peluang kolaborasi dengan LinkAja. Keduanya menilai kerja sama dengan dompet digital besutan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu bisa mempercepat inklusi keuangan di Indonesia.
Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata mengatakan, perusahaannya sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan lebih banyak mitra, termasuk LinkAja. Kemitraan seperti ini, menurutnya bisa memudahkan semua lapisan masyarakat dalam bertransaksi non-tunai.
"Kami melihat bahwa kehadiran LinkAja mengusung misi yang serupa dengan GoPay, sesama fintech Indonesia, yakni mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia yang menggunakan uang tunai," katanya kepada Katadata.co.id, Jumat (5/7).
(Baca: LinkAja Buka Peluang Kolaborasi dengan Pemain Besar Fintech Pembayaran)
Untuk bisa meningkatkan inklusi keuangan, Go-Pay fokus untuk memudahkan masyarakat dalam bertransaksi. Karena itu, fintech pembayaran besutan Gojek ini terbuka untuk berkolaborasi. "Ekosistem Gojek jika dikolaborasikan dengan ekosistem LinkAja, kami pikir memiliki potensi luar biasa untuk mempercepat masyarakat Indonesia menjadi non-tunai," kata dia.
Gojek dan LinkAja sama-sama menyediakan layanan pembayaran untuk Trans Semarang. Budi mengatakan, 90% dari transaksi non-tunai di Trans Semarang menggunakan layanan Go-Pay.
(Baca: LinkAja Masih Benahi Sistem untuk Digunakan KRL Jabodetabek )
Direktur OVO Harianto Gunawan juga menyambut baik peluang kolaborasi dengan LinkAja. Dia mengatakan, perusahaannya percaya bahwa ekosistem yang kolaboratif dan inklusif berperan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital.
"Dengan strategi ekosistem terbuka, OVO siap membangun kerja sama dengan berbagai pihak, yang memiliki visi untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang aman, nyaman serta membawa berbagai kemudahan," kata Harianto.
Kendati begitu, ia menegaskan bahwa perusahaannya akan terus mengembangkan inovasi. OVO pun telah bekerja sama dengan banyak platform seperti Grab, Tokopedia, Taralite, dan lainnya.
(Baca: Popularitas OVO Terkuat di Segmen Dompet Elektronik Nasional )
Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) LinkAja Danu Wicaksana mengatakan bahwa perusahaannya membuka peluang untuk bekerja sama dengan pelaku fintech lainnya. Bahkan, dia mengatakan bahwa kerja sama seperti ini bakal diumumkan dalam dua bulan ke depan.
"Bakal ada sesuatu dalam dua bulan ke depan yang signifikan. Selain hijau (warna identik Go-Pay) dan ungu (OVO), ada yang bagus juga seperti ada biru (DANA)," kata Danu, kemarin (4/7).
Namun, Danu belum mau merinci bentuk kerja samanya akan seperti apa. Akan tetapi, salah satu contoh kerja sama antarpenyedia layanan dompet digital adalah Digibank yang menyediakan fasilitas isi ulang (top-up) Go-Pay dan TCash.
TCash merupakan dompet digital milik Telkomsel yang dilebur menjadi LinkAja. Selain TCash, LinkAja merupakan gabungan dari aplikasi pembayaran seperti TBank dan MyQR milik Bank Rakyat Indonesia (BRI), e-cash dari Bank Mandiri, serta yap! dan UnikQu kepunyaan Bank Negara Indonesia (BNI).
(Baca: Dua Riset Sebut Go-Pay Dominasi Pasar Pembayaran Digital di Indonesia)