Startup Pesan-Antar Makanan Asal Malaysia Berencana Masuk Indonesia

KrispyKreme Instagram
Ilustrasi. Dahmakan menggunakan algoritma dan AI untuk menyediakan layanan pesan-antar makanan.
Penulis: Desy Setyowati
23/5/2019, 12.29 WIB

Sejak berdiri pada 2015, startup ini telah memperoleh pendanaan hampir US$ 10 juta. Saat itu, Weins merupakan mantan karyawan perusahaan pengiriman makanan, Foodpanda.

(Baca: Saingi Go-Food Festival, GrabKitchen Bangun Dua Dapur Baru di Jakarta)

Ia mendirikan Dahmakan dengan tujuan mengintegrasikan seluruh rantai nilai dari produksi makanan hingga pengiriman. “Kami menerapkan analitik prediktif termasuk mesin pembelajaran untuk memperkirakan penjualan dan pengembangan produk makanan,” ujarnya.

Dahmakan menggunakan algoritma untuk menentukan rute tercepat dalam pengiriman makanan. Startup ini juga mengadopsi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk mengotomatisasi 80% alur kerja, mulai dari produksi hingga pengiriman makanan.

Di Indonesia, layanan pesan-antar makanan disediakan oleh penyedia layanan on-demand seperti Gojek dan Grab. Kedua perusahaan menggaet mitra penjual makanan dan minuman untuk menyediakan layanan ini. Keduanya juga menyediakan lokasi khusus bagi mitra penjual makanan dan minuman yakni Go-Food Festival dan Grab Kitchen.

(Baca: Layanan Pesan Antar Go-Food dan GrabFood Ubah Perilaku Konsumen)

Halaman: