Rilis Dua Fitur Keamanan, Grab Klaim Kasus Kriminal Turun 45 %

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Driver Grab di kawasan Pinang Ranti, Jakarta TImur (9/4). Grab menargetkan dapat mengumpulkan pendanaan tambahan sebesar USD 2 Miliar lagi dari investor strategis di tahun 2019 ini.
23/4/2019, 05.01 WIB

Sekitar 50 % pengguna Grab sebenarnya sudah menguji coba kedua fitur ini sejak Desember 2018 hingga Maret 2019. “Fitur free call tidak hanya melindungi pelanggan, tetapi juga menurunkan jumlah kasus persekusi verbal melalui telepon maupun chat kurang lebih 64 %," ujarnya.

Untuk itu, Neneng optimistis kedua fitur tersebut bisa memperkuat inisiatif 'Roadmap Teknologi Keselamatan' Grab. Apalagi Grab lebih dulu merilis fitur penyamaran nomor telepon pemanggil (number masking), tombol darurat (SOS button), bagikan lokasi perjalanan (share my ride), dan kamera keamanan GrabSiaga. 

(Baca: Grab Luncurkan Fitur Baru yang Terhubung dengan Transportasi Umum)

Selain itu, Grab menyediakan menu ‘history’ untuk membantu pengguna menemukan kembali barangnya yang tertinggal di kendaraan mitra pengemudi. Hanya, untuk menggunakan layanan ini, tim administrasi Grab menjadi perantara antara mitra pengemudi dan penumpang.

Dalam rangka Hari Kartini, Grab juga mengadakan pelatihan bela diri bagi 100 mitra pengemudi perempuan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Pelatihan bertujuan untuk membekali mitra pengemudi dengan kemampuan bela diri dasar.

Grab juga bekerja sama dengan Yayasan Pulih untuk membantu mitra pengemudi yang mengalami kekerasan seksual. Yayasan Pulih telah melatih tim Customer Experience Grab tentang pertolongan pertama psikologis ketika dihadapkan dengan insiden kekerasan seksual.

(Baca: Grab Berhentikan Puluhan Ribu Pengemudi Nakal)

Halaman: