Produksi Ponsel Huawei Turun 60% Lebih Tahun Ini Imbas Sanksi AS

123RF.com
Ilustrasi Huawei
19/2/2021, 10.47 WIB

Kepada pemasok, Xiaomi mengatakan bahwa mereka memiliki target internal yang lebih tinggi untuk tahun ini. Perusahaan menargetkan bisa mendistribusikan smartphone hingga 300 juta unit.

Berdasarkan data IDC, jumlah itu merupakan tertinggi yang pernah ditarget oleh produsen smartphone Tiongkok. "Xiaomi menetapkan tujuan yang jauh lebih agresif untuk pemasok karena berharap untuk memperluas pasar sebelum pesaing lain menyusul," kata sumber yang mengetahui rencana ini, dikutip dari Nikkei Asia Review, tahun lalu (2/11/2020).

Lembaga riset TrendForce pun memperkirakan, pangsa pasar smartphone Huawei turun ke posisi ketujuh pada 2021. Ini artinya raksasa teknologi Tiongkok itu diprediksi kalah dari Samsung, Apple, Xiaomi, OPPO, Vivo, dan Realme. 

"Keenam produsen ponsel itu diramal menguasai 80% pangsa pasar secara global pada 2021," demikian isi laporan, dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Januari lalu (5/1).  Padahal, Huawei berada di peringkat pertama pada kuartal II 2020.

Benar saja. Pengiriman ponsel Huawei melorot ke posisi keenam pada kuartal akhir tahun lalu.

Data Counterpoint pun menunjukkan, pengiriman ponsel Huawei turun 41% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 33 juta pada kuartal IV 2020. Jumlahnya di bawah Xiaomi (43 juta), OPPO (34 juta), dan Vivo (33 juta).

"Jumlah pengiriman ponsel Huawei secara dramatis surut di sebagian besar pasar sebagai akibat dari sanksi AS," kata analis di Canalys Research Amber Liu laporan, dikutip dari CNBC Internasional, Januari lalu (28/1).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan