Saingi TikTok, YouTube Luncurkan Fitur Video Pendek Shorts di AS

Arief Kamaludin | Katadata
Suasana jumpa pers YouTube Fanfest 2016 di Jakarta, Jumat (21/10/2016).
19/3/2021, 09.54 WIB

Perkembangan Shorts di Negeri Bollywood didukung oleh kebijakan pemerintah India yang memblokir TikTok. Platform asal Tiongkok ini dianggap membahayakan keamanan data pribadi masyarakat.

Selain YouTube, Instagram membuat fitur video pendek Reels. Pada tahun lalu, anak usaha Facebook itu meluncurkan Reels di lebih dari 50 negara, termasuk AS, Inggris, Jepang, dan Australia.

Mereka pun mengubah algoritme di aplikasi agar konten dengan logo TikTok tidak muncul di tab Reels.

Product Director Instagram Robby Stein mengatakan bahwa TikTok pionir dalam hal video pendek. Namun, ia mengklaim bahwa Reels berbeda dengan aplikasi besutan ByteDance itu.

"Pada akhirnya, tidak ada dua produk yang persis sama. Kami juga tidak (sama seperti TikTok)," ujar Stein dikutip dari TheVerge, tahun lalu (5/8/2020).

Namun, berdasarkan laporan We Are Social bertajuk ‘Digital 2020: October Global Statshot Report’, pengguna aktif bulanan (monthly active user/MAU) TikTok mencapai 689 juta. Sedangkan di Tiongkok, dengan nama Douyin, jumlahnya 600 juta.

Gabungan TikTok dan Douyin mencapai 1,29 miliar. Jumlahnya melebihi Instagram yang memiliki sekitar 1,1 miliar pengguna aktif bulanan, tetapi belum mengalahkan YouTube sebesar 2 miliar.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan