Raksasa teknologi finansial (fintech) asal Tiongkok, Ant Group menguji coba yuan digital. Ini dilakukan ketika pemerintah meminta perusahaan milik Jack Ma ini merombak bisnis.
“Bank digital yang 30% sahamnya dimiliki oleh Ant, Mybank, mengizinkan beberapa pengguna menautkan akun dengan aplikasi yuan digital,” demikian isi China Securities Journal dikutip dari CNBC Internasional, Senin (10/5). Jurnal ini didukung oleh negara.
Berdasarkan laporan dari jurnal lain, fitur baru tersebut dapat diakses oleh beberapa pengguna melalui aplikasi Alipay. Alipay adalah salah satu dari dua aplikasi pembayaran seluler utama di Tiongkok.
Tahun lalu, bank sentral Tiongkok atau People’s Bank of China (PBOC) mendistribusikan yuan digital senilai beberapa juta dolar melalui aplikasi yang terhubung dengan enam bank besar milik negara. Pengujian ini memungkinkan pengguna terpilih untuk membeli produk dari toko fisik yang berpartisipasi dan JD.com.
Perusahaan afiliasi Alibaba itu tidak mengonfirmasi status partisipasinya dalam proyek mata uang digital tersebut. Akan tetapi, “perusahaan bersama Mybank akan terlibat dengan uji coba dan penelitian seputar yuan digital yang juga disebut e-CNY,” kata Ant Group.
MYbank memiliki lebih dari 35 juta klien bisnis kecil dan individu per akhir tahun lalu. Jumlah ini meningkat 68% dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Padahal, bank memperkirakan yuan digital menyaingi Alipay dan WeChat Pay. "Orang-orang akan menyadari bahwa pembayaran yuan digital sangat nyaman sehingga tidak perlu lagi bergantung pada Alipay atau WeChat Pay," kata seorang pejabat bank yang terlibat dalam uji coba e-CNY di Shanghai, dikutip dari Reuters, tiga pekan lalu(26/4).
Sedangkan yuan digital pada dasarnya sama seperti uang kertas maupun koin yang dikeluarkan secara resmi oleh pemerintah Tiongkok. Ini berbeda dengan cryptocurrency seperti bitcoin dan ethereum, yang pergerakan harganya berdasarkan spekulasi.
Berita Ant Group terlibat dalam uji coba yuan digital muncul ketika pemerintah Tiongkok menangguhkan rencana Ant Group untuk mencatatkan saham perdana alias IPO pada November tahun lalu.
Beijing meminta perusahaan merombak bisnis. Ini karena pertumbuhan afiliasi Alibaba Group Holdings itu sangat cepat, terutama di sektor pinjam-meminjam, asuransi, dan investasi.
Pada Februari lalu, Ant Group setuju untuk merombak bisnis. Ant akan menjadi perusahaan induk yang dapat diatur seperti bank. Sumber Bloomberg mengatakan, raksasa fintech itu berencana memindahkan unit apa pun yang membutuhkan izin keuangan ke perusahaan induk.
Pemerintah juga menyelidiki pejabat dan perusahaan milik negara yang mendukung proses IPO Ant Group. Beberapa sumber yang mengetahui masalah itu mengatakan, investigasi berfokus pada regulator yang memberi lampu hijau atas IPO Ant Group.
Selain itu, pejabat lokal yang mengadvokasi dan perusahaan negara yang mendapatkan keuntungan dari proses tersebut. “Hubungan Jack Ma dengan aktor negara sedang diperiksa, sebagai bagian dari pengawasan,” kata beberapa sumber dikutip dari The Wall Street Journal, Rabu (28/4).