Sebanyak 10 MHz pada Blok A di rentang 2360 – 2370 MHz untuk layanan zona 1, 4, 5, 6, 9, 10 dan 12. Lalu 10 MHz pada Blok C di 2380 – 2390 MHz untuk wilayah 4,5,6, 9, 10, 12 dan 15.

Dari total lebar pita 50 MHz yang dimiliki Telkomsel, 30 MHz untuk penggunaan nasional dan 20 MHz berdasarkan zona.

Untuk penerapan 5G membutuhkan tiga lapisan spektrum frekuensi. Rinciannya sebagai berikut:

LapisanSpektrum frekuensi
RendahDi bawah 1 Ghz700/800/900 MHz
Tengah1 – 6 Ghz1,8 / 2,1 / 2,3 / 2,6 / 3,3 / 3,5 GHz
AtasDi atas 6 Ghz26/28 GHz

Sumber: Kominfo

Selain 5G, Telkomsel memanfaatkan tambahan spektrum itu untuk memperkuat pengembangan layanan broadband terkini, yaitu 4G LTE. Caranya, memaksimalkan kapasitas dan kualitas jaringan bagi pelanggan hingga pelosok Indonesia.

Setyanto berharap langkah itu mendukung penguatan ekosistem digital di Tanah Air, termasuk industri kreatif digital, e-commerce, dan mendorong transformasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ke digital.

Untuk tahap awal, perusahaan berpelat merah itu bakal melanjutkan pembangunan base transceiver station (BTS) 4G/LTE dengan memaksimalkan frekuensi 2,3 GHz, terutama di wilayah yang memiliki trafik penggunaan layanan internet cukup tinggi. Setyanto menyampaikan, langkah ini memungkinkan masyarakat menikmati kecepatan akses maksimal mobile broadband.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan