Strategi Baru Tiongkok Saingi Teknologi AS: Libatkan Pemda

ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/File Foto
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri jamuan makan malam setelah KTT pemimpin negara G20 di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (1/12/2018).
Penulis: Desy Setyowati
29/6/2021, 14.20 WIB

Persaingan Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) di bidang teknologi berlanjut, meski Joe Biden yang kini memimpin Negeri Paman Sam. Pemerintah daerah (pemda) di Negeri Panda bahkan terlibat.

Pemda di seluruh Tiongkok menunjuk pejabat baru yakni ‘kepala rantai pasokan’ sendiri. Ini bagian dari sistem komandi kuasi-militer untuk tata kelola perusahaan dalam upaya menambah kekuatan pada dukungan lokal dari upaya swasembada Beijing.

Tujuan dari sistem komando baru itu yakni memastikan keamanan dan stabilitas rantai pasokan. Caranya, menurunkan silo birokrasi dan memusatkan perencanaan pemerintah.

Peneliti senior di Institut Penelitian Ekonomi Taiwan Arisa Liu mengatakan, sistem komando baru mencerminkan urgensi Tiongkok untuk mengejar ketertinggalan secara cepat dalam perang teknologi dengan AS. Selain itu, untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi AS.

“Persaingan dan konflik antara AS dan Tiongkok akan terus berlanjut,” kata Liu dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Minggu (27/6). “Semikonduktor masih menjadi kunci perang teknologi. Situasi ini (kelangkaan cip) memaksa pejabat Tiongkok untuk terus memikirkan kebijakan baru yang mendukung industri.”

Ibu kota provinsi Guangdong selatan, Guangzhou misalnya, mengadopsi sistem kepala rantai pasokan. Pemerintah setempat menunjuk kepala 21 industri, termasuk kendaraan listrik, kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI), dan semikonduktor.

“Itu juga merupakan penyesuaian organisasi untuk lebih melindungi rantai pasokan dari gangguan pandemi virus corona,” kata pemerintah Guangzhou.

Versi sistem komando baru di Guangzhou memiliki lima lapisan kepala pasokan. Sekretaris Partai Komunis kota atau walikota akan bertindak sebagai ‘kepala umum’ industri tertentu, sementara wakilnya mengawasi pengembangan bisnis.

Sedangkan 10 pemimpin kota, termasuk kepala legislatif kota, kepala dewan konsultatif politik, anggota komite Partai Komunis kota, dan wakil walikota lainnya, bakal menjabat sebagai ‘kepala rantai pasokan tingkat kota’. Pejabat di bawahnya bertindak sebagai deputi.

Kepala rantai pasokan di Guangzhou akan bekerja dengan para pemimpin bisnis di kota itu. Salah satu yang ingin diatasi yakni kelangkaan cip (chipset).

Guangzhou mengikuti Shenzhen yang mengangkat Sekretaris Partai Komunis lokal Wang Weizhong sebagai ‘kepala rantai pasokan semikonduktor’ untuk mendukung industri cip. “Dalam mengatasi pembatasan oleh AS, kami merasa harus memegang teknologi inti di tangan sendiri,” kata Wang dikutip dari media milik partai, Economic Daily, pada Mei.

Shenzhen merupakan rumah bagi beberapa raksasa teknologi yang terkena sanksi AS dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Huawei, ZTE, dan pembuat pesawat tanpa awak (drone) DJI.

Pemerintah kota juga menunjuk kepala rantai pasokan bidang 5G, mobil pintar, dan AI. Wang mengatakan, ini bertujuan mengejar terobosan teknologi. “Ini strategi ‘garis pertempuran panjang’,” kata dia, seraya membandingkannya dengan taktik militer.

Dari sisi pemerintah pusat, tangan kanan Presiden Xi Jinping yakni Wakil Perdana Menteri Liu He baru-baru ini ditugaskan mengembangkan industri cip. Mereka juga belum mengetahui apakah gelar baru oleh pemda dapat memperkuat rantai pasokan negara.

Namun menurut beberapa laporan media lokal, keterlibatan pemda membuat perbedaan besar. Peneliti di bagian think tank di bawah Kementerian Perdagangan Tiongkok Mei Xinyu mengatakan, sistem kepala rantai pasokan mencerminkan pemahaman baru tentang investasi industri di antara para kader lokal.

“Di masa lalu, mereka fokus pada proyek tunggal. Sekarang mereka melihat seluruh rantai industri,” kata Mei. “Ini bisa efektif dalam mencapai tujuan kebijakan.”