Disebut Pembunuh oleh Presiden AS, Facebook: Medsos Berperan Penting

Katadata
Ilustrasi Facebook
Penulis: Desy Setyowati
19/7/2021, 13.54 WIB

Ia juga menyampaikan, perusahaan memperluas notifikasi (pop up) informasi terkait vaksin virus corona kepada masyarakat berpenghasilan rendah dan kurang terlayani. Raksasa teknologi ini mengacu pada data Indeks Kerentanan Sosial dari Central of Disease Control (CDC).

“Sejak pandemi corona dimulai, lebih dari dua miliar orang melihat informasi resmi tentang Covid-19 dan vaksin di Facebook,” ujar Rosen. Ini termasuk lebih dari 3,3 juta warga AS yang menggunakan situs pencarian (browser) khusus vaksin.

Hal itu disampaikan Rosen setelah Biden menyebut bahwa platform media sosial ‘membunuh’ banyak orang karena membiarkan hoaks terkait vaksin Covid-19. “Mereka membunuh orang,” kata Biden kepada wartawan saat ditanya tentang maraknya hoaks, dikutip dari Reuters, Sabtu (17/7).

Twitter dan YouTube tidak menanggapi permintaan komentar terkait hal itu.

Sedangkan sekretaris Gedung Putih bagian pers Jen Psaki menyebutkan, ada 12 orang yang bertanggung jawab atas hampir 65% misinformasi anti-vaksin di platform media sosial. Temuan ini dilaporkan pada Mei oleh Center for Countering Digital Hate yang berbasis di Washington dan London, tetapi Facebook membantah metodologi tersebut.

Psaki mengatakan, pemerintahan Biden secara rutin berkomunikasi dengan Facebook dan menandai unggahan yang bermasalah.

Halaman: