Raksasa teknologi asal Cina, Huawei berkolaborasi dengan perusahaan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) Indonesia, Widya Robotics mengembangkan pendeteksi kesiapan alat perlindungan diri (APD). Perangkat ini diklaim mampu mengurangi risiko kecelakaan kerja di perusahaan konstruksi hingga manufaktur.

Presiden Huawei Indonesia Jason Zhang mengatakan, teknologi bernama Intelligent Gate itu merupakan sistem palang pintu otomatis yang dilengkapi dengan AI. Intelligent Gate dapat mendeteksi orang, wajah, masker, dan kelengkapan APD lainnya.

Zhang mengatakan, teknologi Intelligent Gate berorientasi pada orang. "Ini prinsip penting dari transformasi digital di sektor industri yang meminta untuk melindungi keselamatan pekerja, sekaligus meningkatkan efisiensi," katanya dalam keterangan pers, Kamis (23/12). 

Intelligent Gate terintegrasi dengan sistem AI Huawei, yakni HiLens. Dengan begitu, perangkat diklaim mampu menjalankan inferensi AI untuk mendeteksi objek.

Inferensi yang dijalankan berupa video yang dapat diakses secara langsung dari kamera bawaan HiLens dan diproses pada perangkat HiLens. 

Nantinya, hasil pemrosesan dari deteksi objek APD yang valid mendorong palang pintu terbuka secara otomatis.

Spesifikasi alat tersebut, sebagai berikut:

Spesifikasi Intelligent Gate (Huawei)

Co-founder Widya Group sekaligus CEO Widya Robotics Alwy Herfian Satriatama mengatakan, teknologi Intelligent Gate dibuat untuk menekan angka kecelakaan kerja di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker), ada 177.000 kasus kecelakaan kerja tahun lalu.

"Ke depan, kami berharap bisa menciptakan solusi-solusi lainnya bersama dengan Huawei, tidak hanya saat ini tapi juga pada tahun-tahun mendatang," kata Alwy.

Bagi Huawei, pengembangan teknologi AI memang menjadi salah satu fokus utama. Chief Digital Officer Cloud APAC Huawei Leo Jiang mengatakan, rencana perusahaan masuk ke bisnis AI bertujuan memperluas ekosistem.

"Cloud (komputasi awan) dan AI adalah fokus baru kami," kata Leo dalam acara Wild Digital Indonesia, pada September (8/9).

Di Cina, Huawei pun mengembangkan rumah sakit pintar berbasis AI dan teknologi internet generasi kelima atau 5G. Rumah sakit itu mengandalkan robot berbasis AI yang terhubung ke jaringan untuk mendisinfeksi fasilitas dan mengirimkan obat-obatan.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan