Induk Facebook Larang Politikus dan Pengiklan Buat Iklan Pakai AI

Boston University
Induk Facebook, Meta
Penulis: Desy Setyowati
7/11/2023, 11.29 WIB

Induk Facebook yakni Meta melarang politikus dan pengiklan lain membuat iklan menggunakan produk AI generatif seperti ChatGPT atau Dall E. Perusahaan khawatir konten memuat informasi yang salah.

Kebijakan tersebut diumumkan dalam laman pusat bantuan di Facebook, Instagram, WhatsApp maupun Messenger pada Senin malam (6/11).

Biasanya, para penyedia platform untuk iklan hanya melarang kampanye dengan informasi yang salah berdasarkan hasil cek fakta. Namun kali ini, Meta memutuskan untuk melarang iklan yang menggunakan alat berbasis AI generatif seperti ChatGPT dan Dall E.

Namun hanya beberapa sektor periklanan yang dilarang menggunakan iklan yang dibuat oleh alat berbasis AI generatif oleh induk Facebook, di antaranya:

  1. Terkait pemilu
  2. Politik
  3. Masalah sosial
  4. Perumahan
  5. Ketenagakerjaan
  6. Pinjaman

“Kami percaya, pendekatan ini memungkinkan kami untuk lebih memahami potensi risiko dan membangun perlindungan yang tepat untuk penggunaan AI generatif dalam iklan yang yang berhubungan dengan topik sensitif,” kata Meta dalam catatan yang dilampirkan pada beberapa halaman pusat bantuan, dikutip dari Reuters, Senin (6/11).

Pembaruan kebijakan itu dibuat sebulan setelah Meta mengumumkan mulai memperluas akses pengiklan ke alat periklanan bertenaga AI. Alat ini dapat membuat latar belakang, penyesuaian gambar, dan variasi teks iklan berdasarkan perintah berupa teks atau prompt.

Alat tersebut awalnya hanya tersedia untuk sekelompok kecil pengiklan mulai musim semi. “Alat ini memungkinkan untuk segera diluncurkan ke semua pengiklan secara global pada tahun depan,” kata Meta.

Eksekutif terkait Kebijakan di Meta, Nick Clegg, mengatakan bulan lalu bahwa penggunaan AI generatif dalam iklan politik merupakan area di mana perusahaan perlu memperbarui peraturan.

Clegg juga pernah mengatakan kepada Reuters bahwa Meta memblokir asisten virtual Meta AI yang digunakan untuk membuat gambar foto-realistis dari tokoh masyarakat. Perusahaan menyatakan akan mengembangkan sistem untuk menandai konten yang dihasilkan oleh AI.

Halaman: