Wamenkomdigi Prediksi Indonesia Masuk Era Agentic AI pada 2025, Apa Itu?

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyampaikan pemaparan dalam peluncuran Lintasarta AI Merdeka di Jakarta, Sabtu (23/11/2024). Lintasarta meluncurkan AI Merdeka yang berfokus pada pengembangan talenta digital unggul dan mendorong lahirnya solusi berbasi kecerdasan buatan (AI) yang inovatif guna mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.
15/1/2025, 19.00 WIB

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyebut teknologi kecerdasan buatan alias AI sudah dipakai oleh lebih dari 200 juta orang Indonesia. Kendati demikian, penggunaan AI ini baru terbatas pada Generative AI alias GenAI. Menurutnya, tahun ini akan ada era AI baru di Indonesia.

“Tahun 2025 ini kita masuk episode baru, yaitu AgenticAI. Ini yang tengah dikembangkan sejumlah global tech companies yang sebentar lagi produknya akan muncul,” ujar Nezar dalam acara Semangat Akhir Tahun di IDN HQ, Jakarta, Rabu (15/1). 

 Nezar menjelaskan Agentic AI sebagai sistem kecerdasan buatan yang bisa melakukan reasoning alias pertimbangan kemudian membuat keputusan sendiri. Ini adalah pengembangan dan gabungan dari GenAI, machine learning, hingga deep learning dalam satu sistem AI yang didelegasikan untuk tugas khusus.

 “Misalnya sekretaris. Dengan Agentic AI kita bisa berdialog dengan agent ini. Dia bisa memberikan saran ke dia, menyusun agenda, sampai membantu mengontak orang, membuat surat, sampai memutuskan menu makan siang hari ini,” kata Nezar.

Setelah Agentic AI memberi pertimbangannya, pengguna cukup menyetujui atau menolak saran tersebut untuk kemudian dieksekusi. Nezar menjelaskan, ada beberapa pengembang yang membiarkan AgenticAI mengeksekusi tugasnya tanpa perlu konfirmasi dari pengguna.

 “Ini artinya apa? Akan jadi tantangan yang besar buat tenaga kerja Indonesia. Akan banyak pekerjaan yang hilang dan digantikan oleh AI,” ujar Nezar.

Oleh sebab itu, ia memberi pesan agar kelas pekerja produktif dan Gen Z mencermati bagaimana cara kerja AI secara fundamental. Kemudian, regulasi dari pemerintah harus  memprediksi perkembangan AI pada jangka menengah maupun panjang secara tepat. Walaupun menurutnya ini sangat sulit karena perkembangan AI ini sangat eksponensial dan yang sulit menduga hasilnya.

 Kini, pemerintah tengah mencoba membuat regulasi yang bersifat horizontal dan vertikal. Secara horizontal, pengembang hingga pelaku AI harus memenuhi hal-hal fundamental dari pemeirntah. Secara vertikal, pemerintah bakal mengatur carae adopsi AI di berbagai sektor: pendidikan, kesehatan, jasa keuangan, dan lainnya.

 

 

 

Reporter: Amelia Yesidora