Presiden COP26, sekaligus perwakilan Inggris pada COP27, Alok Sharma menegaskan pentingnya meningkatkan upaya dan dukungan dalam mengatasi kerugian dan kerusakan iklim. Itu termasuk, upaya serius dalam pengaturan pendanaan.
“Kami berharap, ini akan membuka jalan bagi agenda formal dan kemajuan nyata di (COP27) Mesir, kata Sharma dalam sambutan upacara pembukaan Conference of Parties (COP) ke-27, Minggu (6/11).
Dia juga memaparkan beberapa upaya yang berhasil dicapai COP26, dalam hal batu bara dan subsidi bahan bakar fosil. Di mana, COP26 berkomitmen untuk meningkatkan pembiayaan dengan cepat, serta menggandakan pembiayaan adaptasi untuk 2025.
Bahkan, Sharma juga menekankan bahwa semuai partai setuju untuk meninjau kembali dan memperkuat target pengurangan emisi pada 2030, sejalan dengan Paris Agreement. Di mana kerja sama COP berhasil membuat kemajuan dari sisi negosiasi, dengan komitmen bisnis, keuangan hingga filantropi.
“Kami menjaga 1,50 Celcius (kenaikan suhu rata-rata global abad ini) tetap bertahan,” ujarnya.
Di sisi lain, Salah satunya, konflik antara Rusia dan Ukraina yang memicu berbagai krisis global, kerawanan energi dan pangan, tekanan inflasi, dan utang yang melonjak.
“Krisis ini telah memperparah kerentanan iklim yang ada, ditambah efek lanjutan dari dampak pandemi,” kata Sharma.
Meskipun begitu, terdapat beberapa kemajuan yang berhasil diraih dalam mengimplementasikan komitmen COP, sebagaimana disampaikan di Glasgol. Di antaranya, lebih dari 90% ekonomi global mencantumkan target net zero. Angka tersebut naik dari level 30% ketika Inggris baru mengambil peranan di COP26.
Selain itu, berbagai perusahaan dan lembaga keuangan terbesar di dunia turut berkomitmen untuk mencapai target net zero, dan melakukannya secara efektif. Beberapa langkag tersebut dengan menciptakan lapangan kerja ramah lingkungan dan mengarahkan miliaran orang ke dalam industri hijau.
Tak hanya ini, terobosan juga dibuat dengan mendorong menggunaan kendaraan zero emission, hingga mempercepat peluncuran energi terbarukan di seluruh dunia.
“Masa depan jangka panjang kita, tidak terletak pada bahan bakar fosil dan saya setuju itu, dengan sepenuh hati,” ujarnya.
Terlepas dari kemajuan yang sudah dilakukan saat ini, Sharma turut menyadari tantangan yang masih ada di depan. Untuk itu, perlunya kemampuan untuk fokus pada lebih dari satu hal sekaligus.
“Jadi, konferensi ini harus tentang tindakan nyata, dan saya berharap para pemimpin dunia bergabung hari ini,” katanya.
Agenda COP27 tengah berlangsung di Sharm el Sheikh mulai 6-18 November 2022. Otoritas Mesir memperkirakan setidaknya akan ada 40 ribu orang yang menghadiri agenda ini, termasuk 100 lebih para kepala negara. Acara utama akan diselenggarakan pada 7-8 November dengan agenda World Leaders Summit.