Gelombang Panas di Cina Diprediksi Memburuk, Ini Penyebabnya

Unair.ac.id
Unsur Cuaca dan Iklim
Penulis: Lavinda
25/7/2023, 19.26 WIB

World Weather Attribution atau WWA memprediksi fenomena gelombang panas akan terjadi lebih sering dengan tingkat panas lebih ekstrem, terutama di wilayah Cina.

Berdasarkan analisis studi terbaru WWA, perubahan iklim membuat gelombang panas berpotensi terjadi di China setidaknya sebanyak 50 kali lebih.

WWA merupakan kolaborasi akademis yang mempelajari atribusi kejadian ekstrim, dan perhitungan dampak perubahan iklim terhadap kejadian meteorologi ekstrim seperti gelombang panas, kekeringan, dan badai. Studi ini dilakukan oleh tujuh  peneliti, termasuk ilmuwan dari universitas dan badan meteorologi di Belanda, Inggris dan Amerika Serikat.

Studi WWA menemukan gelombang panas di Eropa dan Amerika Utara sepanjang Juli ini terjadi karena perubahan iklim. Ini terutama karena pemanasan global yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, batu bara, minyak dan gas, penggundulan hutan dan aktivitas manusia lainnya.

Wilayah Eropa Selatan, sebagian dari Amerika Serikat, Meksiko, dan Cina sudah merasakan gelombang panas yang parah dengan suhu mencapai di atas 45 derajat Celcius pada Juli ini.

"Fenomena ini menimbulkan terjadinya peringatan panas, kebakaran hutan, perawatan di rumah sakit yang berkaitan dengan gelombang panas, hingga kematian," demikian tertulis dalam hasil studi, Selasa (25/7).

Halaman: