Deforestasi di Hutan Amazon Turun ke Titik Terendah Sejak 2018

Pixabay
Sungai Amazon sebagai sungai terpanjang di Benua Amerika.
Penulis: Hari Widowati
10/11/2023, 21.25 WIB

Deforestasi di Hutan Amazon, Brasil turun 22,3% dalam 12 bulan hingga Juli tahun ini. Data pemerintah menunjukkan bahwa Presiden Luiz Inacio Lula da Silva menepati janjinya untuk mengendalikan perusakan hutan yang terjadi di bawah pendahulunya, Jair Bolsonaro.

Menurut data dari badan penelitian ruang angkasa Brasil Inpe, sekitar 9.001 kilometer persegi (km2) wilayah hutan Amazon mengalami deforestasi pada periode Agustus 2022-Juli 2023. Luasan lahan Amazon yang mengalami deforestasi itu turun dari 11.568 km2 yang ditebang setahun sebelumnya.

Ini adalah area terkecil yang ditebang sejak tahun 2018, setahun sebelum Bolsonaro menjabat sebagai presiden. Hutan Amazon adalah hutan hujan terbesar di dunia dan perlindungannya dipandang penting untuk mencegah perubahan iklim.

"Ini adalah hasil yang mengesankan dan menandai kembalinya Brasil ke dalam agenda iklim," ujar Marcio Astrini, kepala kelompok advokasi Climate Observatory, seperti dikutip dari Reuters.

Namun, tingkat deforestasi tahun ini masih tinggi, hampir dua kali lipat dari tingkat terendah sepanjang masa dalam perusakan hutan pada tahun 2012 dan masih jauh dari janji Lula untuk mencapai nol deforestasi pada tahun 2030.

Lula mempertaruhkan reputasi internasionalnya untuk menghentikan deforestasi ketika ia mulai menjabat tahun ini. Ia meningkatkan penegakan hukum lingkungan setelah deforestasi melonjak selama empat tahun pemerintahan Bolsonaro yang melemahkan badan-badan lingkungan.

Di bawah mantan presiden sayap kanan tersebut, kerusakan hutan di tangan para peternak, spekulan tanah, dan penambang melonjak hingga mencapai titik tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Data tahunan yang dihasilkan oleh program pemantauan satelit PRODES milik Inpe, jauh lebih akurat dibandingkan dengan sistem peringatan DETER, yang mempublikasikan angka-angka mingguan.

Periode tahunan resmi diukur dari bulan Agustus hingga Juli. Pasalnya, tutupan awan yang lebih sedikit pada pertengahan tahun dapat mengaburkan deforestasi pada citra satelit.