Nestle hingga Danone Berkomitmen Kurangi Emisi Metana

ANTARA FOTO/DEDHEZ ANGGARA
Peternak menuangkan susu sapi perahan di kawasan peternakan sapi di desa Cisantana, Cigugur, Kuningan, Jawa Barat, Jumat (23/8/2019). Menurut data Kementerian Pertanian produksi susu sapi nasional meningkat dari 1,4 juta ton menjadi 1,6 juta ton.
6/12/2023, 17.02 WIB

Enam perusahaan susu terbesar di dunia berkomitmen untuk mengurangi emisi metana. Komitmen tersebut tercipta lantaran mereka bergabung ke dalam aliansi global baru yang diluncurkan pada KTT iklim PBB COP28, di Dubai pada Selasa (5/12).

Enam anggota Aliansi Aksi Metana Produk Susu tersebut yakni, Danone (DANO.PA), Bel Group, General Mills (GIS.N), Lactalis USA, Kraft Heinz (KHC.O), dan Nestle (NESN.S). Keenam perusahaan tersebut juga akan mulai melaporkan emisi metana yang dihasilkannya.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) komitmen tersebut juga tercipta karena perternakan bertanggung jawab atas sekitar 30% emisi metana antropogenik global, dari sumber-sumber seperti pupuk kandang dan kentut sapi.  

 Untuk itu, kelompok-kelompok advokasi mengatakan bahwa penanganan metana ternak harus menjadi prioritas utama pada pertemuan COP28 tahun ini.

 Sedangkan menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS, metana hampir 30 kali lebih kuat daripada karbon dioksida (CO2) sehingga menjadikannya fokus utama dalam upaya mengekang pemanasan global.

Wakil Presiden urusan Pemerintah dan Publik Danone, Chris Adamo, mengatakan mengurangi emisi metana produk susu berarti memberikan dukungan teknis dan finansial kepada para peternak di seluruh dunia untuk bereksperimen dengan berbagai solusi yang memungkinkan. Dukungan tersebut misalnya aditif pakan.

"Tidak ada satu solusi yang paling tepat. Kita harus melihat spektrum penuh opsi yang berbeda untuk peternakan di berbagai wilayah," ujarnya dikutip dari Reuters, Rabu (6/12).

Chris mengatakan, Danone pada tahun ini juga berjanji untuk mengurangi emisi metana dari rantai pasokan susu segarnya sebesar 30% pada 2030.

Koalisi Iklim & Udara Bersih dan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2021 mengatakan memotong metana yang disebabkan oleh manusia sebesar 45% dalam dekade ini akan menjaga pemanasan global di bawah 2 derajat Celcius.

 Direktur Senior Program Pangan dan Hutan Sektor Bisnis dari Environmental Defense Fund (EDF), Anderson, menyampaikan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam aliansi baru tersebut tidak perlu berjanji untuk mengurangi emisi metana mereka dalam jumlah tertentu. Namun, pengukuran dan pelaporan yang lebih kuat merupakan alat utama bagi perusahaan untuk mengurangi emisi mereka.

"Hal ini mendorong lebih banyak akuntabilitas," ujar Anderson. 

Secara global, produksi pangan menyumbang sekitar sepertiga emisi gas rumah kaca global. Para pemimpin COP tahun ini telah berjanji bahwa pertemuan tersebut akan mencakup tindakan terhadap emisi sektor pangan.

Reporter: Nadya Zahira