Pertamina Akan Terapkan CCUS di 7 Lapangan Migas, Ini Rinciannya

ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww/Spt.
Pekerja memeriksa lokasi penerapan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Pertamina EP Sukowati Field, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (7/12/2023). PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di sumur Sukowati-18 setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana Co2 di Lapangan Jatibarang.
8/12/2023, 13.57 WIB

PT Pertamina (Persero) akan mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di tujuh lapangan migas di Indonesia. Saat ini, implementasi CCUS tersebut baru diterapkan di dua lapangan yaitu Jatibarang dan Sukowati. 

"Melalui implementasi teknologi CCS/CCUS, Pertamina merealisasikan komitmennya dalam memenuhi kebutuhan energi nasional serta di saat bersamaan program dekarbonisasi demi mendukung target Net Zero Emission 2060," kata SVP Research and Technology Innovation Pertamina, Oki Muraza, melalui keterangan tertulis, Jumat (8/12).

Selain Sukowati dan Jatibarang, implementasi CCUS juga diterapkan di lima lokasi lainnya yaitu Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Asri Basin, Gundih, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah.

Terbaru, PT Pertamina (Persero) mengimplementasikan teknologi CCUS di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur. Program CCUS Pertamina ini ditandai dengan peresmian injeksi perdana CO2 ke Lapangan Sukowati menggunakan metode Huff & Puff yang dilakukan pada Kamis ini (7/12).

Sebanyak 500 ton CO2 diinjeksikan ke sumur Sukowati-18 (SKW-18) selama 7 hari. Penerapan teknologi CCUS ini diharapkan meningkatkan produksi lapangan melalui penerapan CO2 Enhanced Oil Recovery (EOR).

Oki mengatakan, menegaskan bahwa implementasi injeksi CO2 dengan metode Huff & Puff di Lapangan Sukowati akan memberikan konfirmasi dan validasi mengenai teknologi EOR secara spesifik.

Dia mengatakan, tujuan injeksi CO2 di lapangan kedua Pertamina ini adalah untuk mengkaji efek CO2 EOR dan penyimpanan CO2 dalam formasi bawah permukaan untuk lapangan migas. Hasil kajian ini diharapkan dapat diterapkan di lapangan-lapangan Pertamina lainnya yang sedang aktif melakukan kegiatan studi CO2-EOR.

"Ini tentunya akan mendukung capaian target 1 juta BOPD pada tahun 2030,” ungkap Oki.

Direktur Pengembangan & Produksi PT Pertamina Hulu Energi, Awang Lazuardi, mengatakan CCUS Lapangan Sukowati akan menggunakan CO2 bersumber dari Lapangan Jambaran Tiung Biru saat implementasi penuh ke depannya.

"Kita menyambut era baru, salah satunya CCUS untuk EOR migas. Ini akan bermanfaat untuk bisnis kedepan. Harapannya hasilnya bisa di evaluasi dan dilanjutkan ke tahap implementasi penuh dengan sumber CO2 dari Jambaran Tiung Biru. Dengan inovasi CO2-EOR diharapkan bisa mendorong peningkatan produksi Sukowati,” jelas Awang.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tutuka Ariadji menyambut positif penerapan teknologi CCUS yang dilakukan Pertamina. Lapangan Sukowati akan jadi contoh penerapan CCUS di masa depan dengan kapasitas CO2 yang besar.

"Kita berharap pelaksanaan CCUS di Sukowati bisa berhasil dan dapat menjadi pembelajaran pengembangan CCUS di lapangan lainnya," ungkap Tutuka.

Capaian CCUS di Lapangan Sukowati ini merupakan hasil studi bersama antara Pertamina, Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC) dan Japan Petroleum Exploration Company Limited (JAPEX). Ini merupakan tindak lanjut dari Joint Study Agreement para pihak yang ditandatangani pada Juli 2023 lalu.