Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan tiga fasilitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Jawa Timur. Ketiga TPA itu menjadi percontohan bagi penanggulangan sampah di perkotaan.
Ketiga TPA tersebut adalah TPA Supit Urang di Kota Malang, TPA Jabon di Kabupaten Sidoarjo, dan TPA Banjardowo di Kabupaten Jombang. "Sekarang sudah ada banyak model TPA yang beroperasi dengan baik. Ini bisa menjadi contoh pengelolaan sampah bagi kota-kota atau daerah lain yang mengalami persoalan sampah," ujar Presiden Jokowi dalam seremonial peresmian tiga TPA sampah itu, di Kota Malang, Kamis (14/12).
Menurut Jokowi, sampah adalah perseroan serius yang perlu ditangani dengan baik sehingga tidak menimbulkan berbagai permasalahan sosial. Misalnya, masalah gangguan kesehatan, pencemaran lingkungan, pencemaran sumber air, dan banjir.
Jokowi mengatakan TPA sampah harus ditata dengan baik dan memiliki fasilitas dan teknologi pengolahan dengan model serta sistem pengolahan dan manajemen yang baik. Tujuannya, untuk merespons volume sampah yang diperkirakan akan terus bertambah.
"Saya tahu, pengelolaan sampah itu tidak mudah. Mengatur satu tempat saja sulit, apalagi jika satu kota, satu kabupaten, dan satu provinsi atau dalam satu negara," ujarnya.
Ketiga TPA sampah modern yang dibangun menggunakan anggaran pemerintah itu diharapkan dapat membantu pengelolaan sampah di masing-masing wilayah.
Jokowi mengatakan TPA Supit Urang dibangun dengan anggaran Rp 237 miliar. TPA itu menempati luas landfill 5,2 hektare (ha) dengan kapasitas 726 ribu meter kubik. TPA itu dilengkapi dengan fasilitas pengolahan sampah modern dengan daya tampung sampah mencapai 450 ton per hari.
Sementara itu, TPA Jabon menelan anggaran Rp 384 miliar. TPA itu terletak di lahan seluas 29 ha dengan kapasitas 1,65 juta meter kubik dan daya tampung sampah 450 ton per hari.
TPA Banjardowo yang berada di lahan seluas 4,45 ha dibangun dengan biaya Rp 203 miliar. TPA itu mampu menampung sampah hingga 110 ton per hari.