Australia Perintahkan 30.000 Orang Mengungsi Hindari Bencana Kebakaran
Petugas pemadam kebakaran di Australia sedang berjuang melawan kobaran api besar yang memaksa puluhan ribu orang mengungsi di tengah kebakaran terburuk yang pernah terjadi di negara ini dalam beberapa tahun terakhir.
Biro Meteorologi Australia mengatakan kondisi panas, kering, dan berangin telah menciptakan "bahaya kebakaran yang ekstrem hingga bencana" di beberapa bagian Victoria dan Australia Selatan. Badai petir yang parah juga diperkirakan akan terjadi di wilayah tersebut. Ancaman petir kering -sambaran petir yang terjadi selama badai di mana hujan menguap sebelum menyentuh tanah- memperbesar risiko kebakaran lahan.
Sekitar 30.000 orang telah diperintahkan untuk mengungsi dari beberapa wilayah Victoria sebelum tengah hari, pada Rabu (28/2). Laporan terbaru dari Jason Heffernan, Kepala Petugas Otoritas Pemadam Kebakaran negara Bagian Victoria (CFA), menyebut suhu udara meningkat dengan cepat hingga mencapai kisaran 40°C dengan hembusan angin mencapai 60 hingga 70 kilometer per jam.
"Bahaya kebakaran yang ekstrem mulai terlihat, dan pada kenyataannya kami saat ini melihat kondisi bencana di Casterdon, Hamilton dan Kanagulk di distrik cuaca Wimmera," kata Heffernan, seperti dikutip CNN.
"Sistem frontal yang melintasi negara bagian ini telah melambat. Jadi, kita akan melihat angin dan suhu ini bertahan sedikit lebih lama dari yang diperkirakan. Saya tidak berharap perubahan ini akan terjadi di metropolitan Melbourne sampai antara jam 9 atau bahkan jam 10 malam ini."
Petugas pemadam kebakaran telah berjuang melawan kebakaran hutan yang dimulai pada Kamis lalu di kota pedesaan Bayindeen, sekitar 190 kilometer sebelah barat Melbourne. Sampai saat ini, kebakaran hutan tersebut belum terkendali.
Enam rumah hancur. Otoritas setempat khawatir kondisi berangin dan kering akan mengobarkan api di dekat daerah permukiman padat penduduk.
Kebakaran Ekstrem
Peringkat kebakaran "ekstrem" telah dikeluarkan untuk sebagian besar wilayah Victoria. Sementara itu, wilayah Wimmera di bagian barat negara bagian tersebut diberi risiko "bencana". Menurut Biro Meteorologi, risiko "bencana" berarti jika kebakaran terjadi, maka akan "tidak dapat dikendalikan dan tidak dapat diatasi".
Lebih dari 100 hutan negara bagian telah ditutup, demikian ungkap Manajemen Kebakaran Hutan Victoria di platform sosial X. Puluhan sekolah dan pusat penitipan anak juga telah ditutup.
Kebakaran ini terjadi lebih dari empat tahun sejak kebakaran hutan menghancurkan sebagian besar wilayah tenggara Australia. Kebakaran besar itu menewaskan 33 orang di seluruh negeri, dalam peristiwa yang disebut sebagai kebakaran hutan "Musim Panas Hitam" pada tahun 2019 hingga 2020.
Negara bagian Victoria sangat menderita akibat kebakaran yang berlangsung selama lebih dari 90 hari dan menghanguskan lebih dari 1,5 juta hektare lahan. Menurut Otoritas Kebakaran Negara Bagian Victoria, lahan yang terbakar sebagian besar merupakan hutan, taman, dan perkebunan yang mencakup habitat hewan yang penting.
Lebih dari 400 rumah hancur, dan 6.800 ternak terbunuh dalam bencana yang menyebabkan kerugian ekonomi miliaran dolar di Victoria.