Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan negara-negara G20 -yang merupakan penghasil polusi terbesar- bertanggung jawab untuk mengurangi emisi karbon. PBB juga mendesak agar negara-negara G20 menyerukan target-target yang lebih kuat serta pendanaan yang lebih adil bagi negara-negara yang menanggung beban perubahan iklim.
Guterres, yang berbicara menjelang KTT Komunitas Negara-Negara Amerika Latin dan Karibia (CELAC) di Saint Vincent dan Grenadines, mengatakan bahwa "keadilan iklim yang lebih besar" diperlukan. Hal ini mencakup biaya pendanaan yang wajar bagi negara-negara berkembang untuk melindungi diri mereka sendiri dari perubahan iklim.
"Sangatlah penting bahwa tidak hanya ada ambisi yang jauh lebih besar dalam kaitannya dengan pengurangan emisi, dan pada dasarnya hal ini merupakan tanggung jawab negara-negara G20 yang mewakili 80% emisi dunia," ujar Guterres, seperti dikutip Reuters, Kamis (29/2).
Ia menambahkan bahwa keadilan iklim yang lebih besar memerlukan lebih banyak dana yang tersedia dengan biaya yang masuk akal untuk adaptasi dan mitigasi bagi negara-negara berkembang, khususnya bagi negara-negara kepulauan kecil yang sedang berkembang.
Negara-negara Karibia telah lama menyerukan reparasi iklim, seperti dana "kerugian dan kerusakan" (loss and damage) yang dibayarkan oleh negara-negara kaya kepada negara-negara yang rentan. Mereka harus mendapatkan akses terhadap dana bagi kerusakan yang disebabkan oleh bencana iklim.
Negara-negara Karibia juga menghadapi rasio utang terhadap PDB yang tinggi. Mereka telah menyerukan keringanan utang agar pemerintah tidak dipaksa untuk memilih antara mengerahkan proyek-proyek tanggap darurat dan kemanusiaan atau membayar utang.
Guterres mengatakan bahwa perubahan iklim akan menjadi salah satu isu yang akan ia angkat dalam KTT CELAC, pada Jumat (1/3). Selain itu, PBB juga akan mengungkapkan respons internasional terhadap konflik dan krisis kemanusiaan yang memburuk di Haiti.
"Ini adalah saat yang tepat untuk mengakui bahwa Amerika Latin dan Karibia telah menjadi korban dari sistem keuangan internasional yang tidak adil dan bahwa banyak di antara mereka yang menjadi korban dari perubahan iklim yang tidak terkendali," katanya.
Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.