Rekosistem Ciptakan 600 Green Jobs, Kelola 35 Ribu Ton Sampah

Rekosistem
Co Founder dan CEO Rekosistem Ernest C. Layman
8/3/2024, 13.40 WIB

Startup climate-tech Indonesia, Rekosistem, menggunakan konsep green jobs dalam bisnisnya. Komitmen ini, sebagai upaya berkontribusi mencegah perubahan iklim dan melestasikan lingkungan.

Green jobs merupakan pekerjaan yang ramah lingkungan atau berbasis pada agenda pembangunan berkelanjutan. Green jobs tidak hanya di bidang energi terbarukan saja tetapi bisa di bidang pengelolaan sampah seperti yang dilakukan Rekosistem.

Hingga saat ini, Rekosistem telah memiliki lebih dari 600 karyawan yang merupakan pekerja berbasis green jobs.

“Kami telah memiliki jumlah karyawan tetap, mitra pekerja, maupun mitra bisnis mencapai lebih dari 600 orang,” kata Co Founder dan CEO Rekosistem Ernest C. Layman di Jakarta, Kamis (7/3).

Rekosistem telah memiliki 40 Reko Waste Station dan Drop Box yang tersebar di Jabodetabek, Bandung dan Surabaya hingga akhir 2023. Selain itu memiliki Fasilitas Pemulihan Materi atau Reko Hub berjumlah 14.

Fasilitas ini telah tersebar di sekitar kota-kota besar di Pulau Jawa seperti Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Tahun ini, Rekosistem berencana untuk memperluas layanan dan meningkatkan daerah cakupan untuk meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan dampak lingkungan. Artinya, Rekosistem akan membuka lapangan pekerjaan berbasis green jobs kembali.

Rekosistem Kelola 35.000 Ton Sampah Sepanjang 2023

Ernest mengatakan, Rekosistem berhasil mengelola total 35 ribu ton sampah pada 2023. Angka tersebut mengalami peningkatan signifikan sebesar 84,2% bila dibandingkan pada 2022.

Rekosistem juga mengelola sampah daur ulang hingga total 13.100 ton tahun lalu, atau mengalami peningkatan sebesar 435 persen dibandingkan 2022. Selain itu, Rekosistem berhasil menyuplai 5.800 ton sampah untuk menjadi biofuel dan sumber energi terbarukan.

Rekosistem juga berhasil menghasilkan penghematan karbon sebesar 16.167 ton pada 2023 dari pengelolaan dan pemrosesan sampah dengan pendekatan berkelanjutan.

“Pertumbuhan pesat ini didukung oleh perusahaan-perusahaan dan masyarakat yang telah mempercayai kami dalam mengolah sampah secara transparan dan dengan prinsip ekonomi sirkular,” ucapnya.

Reporter: Rena Laila Wuri