Hujan yang mengguyur ibu kota Jakarta dalam dua hari terakhir tidak berpengaruh besar terhadap kualitas udara di Jakarta pada Jumat (5/7) pagi. Berdasarkan data yang dihimpun dari situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 09.00 WIB, Indeks Kualitas Udara atau AQI di Jakarta 158 poin atau masuk kategori tidak sehat.
Angka tersebut menunjukkan bahwa kualitas udara di wilayah tersebut tidak sehat bagi manusia untuk beraktivitas di luar ruangan.
Selain Jakarta, terdapat dua kota di Indonesia yang masuk dalam 20 besar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, kota itu adalah Medan dan Kota Batam. Medan menempati posisi ke-12 dengan indeks AQI poin sebesar 96 poin.
Sementara itu, Kota Batam menempati posisi ke-20 dengan indeks AQI poin sebesar 79 poin, kedua kota tersebut masuk dalam kategori sedang.
Indeks AQI kategori sedang menunjukkan bahwa kualitas udara tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.
Kemudian, kategori baik, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
Adapun kota dengan kualitas udara terburuk berada di Kinshasa Kongo dengan AQI poin mencapai angka 174 poin. Beijing, Cina berada di posisi kedua dengan AQI poin sebesar 169 poin.
Setelah Jakarta, Kota Lahore di Pakistan menempati posisi keempat dengan AQI poin sebesar 152 poin. Kota Ho Chi Minh di Vietnam juga menjadi salah satu kota di Asia Tenggara yang masuk ke dalam 10 besar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia dengan indeks AQI poin sebesar 149.