British Petroleum Berau Ltd (BP) menjalin kerjasama dengan Institute Teknologi Bandung (ITB) untuk memajukan penelitian dan pengembangan teknologi penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon atau carbon capture storage (CCS) dan carbon capture utilization storage (CCUS).
Kerjasama ini mencakup studi kelayakan yang bertujuan mendukung proyek CCUS Tangguh dan pengembangan hub CCS Tangguh, serta menandai pelaksanaan Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani kedua belah pihak pada Oktober 2023.
BP regional president Asia Pacific, Kathy Wu, berharap proyek CCUS dan CCS hub ini dapat menjadi model uji coba untuk proyek penangkapan dan penyimpanan karbon di masa depan di Indonesia dan Asia Pasifik.
"Kolaborasi dengan institusi pendidikan terkemuka seperti ITB sangat penting untuk memastikan kemajuan proyek-proyek ini, memajukan penerapan CCS/CCUS di Indonesia, serta mendukung ketahanan energi dan agenda pengurangan emisi Indonesia,” ujar Kathy dalam keterangan, Rabu (31/7).
Sementara itu Sekretaris SKK Migas, Luky A Yusgiantoro, mengatakan kerjasama antara BP dan ITB merupakan upaya akselerasi implementasi CCUS dan CCS di Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong kompetensi sumber daya manusia (SDM) sebagai bagian dari ekosistem terintegrasi dalam pengembangan CCUS dan CCS.
"Penyediaan SDM untuk implementasi CCUS dan CCS ini sangat penting mengingat sektor ini akan semakin berkembang dimasa mendatang, dan tentu saja kita berharap Indonesia akan menjadi salah satu negara yang memiliki SDM berdaya saing di sektor CCUS dan CCS," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Proyek CCS Tangguh pada tahap awal, proyek ini memiliki potensi menginjeksikan lebih dari 30 juta ton CO2 kembali ke dalam reservoir, yang dapat memberikan kontribusi 5% dari target kontribusi iklim yang ditetapkan Indonesia (NDC) di sektor energi.
Dengan kapasitas penyimpanan hingga 1,8 gigaton CO2, Tangguh berpotensi menjadi hub CCS regional dan membantu mewujudkan ambisi net zero Indonesia dan Asia Pasifik