Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) Cina mendukung pembentukan kelompok usaha yang akan melakukan daur ulang di berbagai industri. Sumber-sumber industri sebelumnya mengatakan Cina berencana mendirikan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) yang khusus melakukan daur ulang di berbagai sektor termasuk baja, logam dasar, plastik, dan bahan kimia.
Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) tidak memberikan jadwal atau rincian lain tentang bagaimana kelompok daur ulang itu akan bekerja. Namun, yang jelas upaya berkelanjutan Cina tersebut bertujuan untuk mendorong peningkatan peralatan dan pertukaran barang konsumen untuk meningkatkan ekonomi.
"Upaya tersebut menciptakan peningkatan stok sampah untuk didaur ulang," kata Zhao Chenxin, wakil ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC), seperti dikutip Reuters, Senin (23/9).
Cina merupakan konsumen terbesar di dunia untuk berbagai komoditas. Negara tersebut telah berusaha untuk meningkatkan tingkat daur ulang barang untuk mengurangi ketergantungannya pada bahan mentah. Selama ini beberapa jenis bahan baku untuk industri daur ulang harus diimpor dalam jumlah besar.
Zhao mengatakan tingkat pemanfaatan limbah padat komoditas Cina saat ini mencapai 59%, dengan peningkatan besar yang terlihat setiap tahun dalam penggunaan skrap baja dan skrap logam non-besi.
"NDRC juga akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat pengembangan sistem logistik dan model-model baru untuk tukar tambah dan daur ulang," kata Zhao.
Potensi Industri Daur Ulang Cina
Menurut Asosiasi Daur Ulang Bahan Tiongkok, jumlah total daur ulang sepuluh jenis utama sumber daya terbarukan adalah 371 juta ton sedangkan nilai total daur ulang adalah RMB 1,31 triliun (Rp 271,99 triliun) pada 2022.
Kategori utama sumber daya terbarukan yang didaur ulang di Cina meliputi besi dan baja bekas, limbah logam non-besi, limbah plastik, kertas bekas, ban bekas, limbah produk listrik dan elektronik, kendaraan bermotor yang sudah habis masa pakainya, limbah tekstil, limbah kaca, limbah baterai, dan kategori lainnya.
Selama dekade terakhir, skala industri sumber daya terbarukan Tiongkok telah berkembang secara signifikan. Jumlah perusahaan daur ulang melebihi 90.000 perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut didominasi oleh perusahaan kecil dan menengah, serta mempekerjakan sekitar 13 juta orang.
Namun, volume daur ulang kategori sumber daya terbarukan tertentu menurun pada 2022 karena kondisi ekonomi domestik dan internasional, penurunan harga komoditas, dan faktor lainnya. Akibatnya, harga daur ulang turun.
Hal ini menyebabkan penurunan keseluruhan 4% dari tahun ke tahun dalam jumlah total daur ulang di Tiongkok. Limbah kaca, limbah tekstil, serta limbah peralatan listrik dan elektronik mengalami penurunan yang paling signifikan, dengan penurunan masing-masing sebesar 15,4%, 12,6%, dan 10,4%.