Airbus Perkenalkan Konsep Pesawat Bertenaga Bebas Emisi Karbon

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Produsen pesawat komersial, Airbus, memperkenalkan tiga konsep pesawat berbahan bakar hidrogen pertama di dunia.
22/9/2020, 15.47 WIB

Para eksekutif industri lainnya menilai keputusan untuk menggunakan hidrogen membutuhkan waktu hingga 2040. Tantangannya adalah menemukan cara menyimpan hidrogen cair yang mudah menguap dengan aman selama penerbangan pada suhu yang sangat dingin. Airbus menepis kekhawatiran bahwa hidrogen tidak aman dan menyerukan investasi besar-besaran dalam infrastruktur energi baru.

Meskipun telah dibahas sejak tahun 1970-an, hidrogen dinilai tetap terlalu mahal untuk digunakan secara luas. Tapi para pendukungnya mengatakan investasi infrastruktur dan permintaan yang meningkat akan menurunkan biaya tersebut.

Kebanyakan hidrogen yang digunakan saat ini diekstraksi dari gas alam, yang menghasilkan emisi karbon. Namun, Airbus mengatakan hidrogen yang digunakan untuk penerbangan akan diproduksi dari energi terbarukan dan diekstraksi dari air dengan elektrolisis.

Sejumlah maskapai Indonesia tercatat memiliki pesawat Airbus tipe A320 dan A330. Citilink mencatatkan jumlah kepemilikan paling banyak, yakni 53 unit, kemudian disusul Batik Air dengan 46 unit.

AirAsia dan Garuda Indonesia juga memiliki pesawat buatan perusahaan Eropa ini, masing-masing sebanyak 28 unit dan 27 unit yang aktif beroperasi. Sementara itu, Lion Air hanya menggunakan lima unit.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan