Batan: Nuklir Dapat Dikembangkan untuk Kejar Target Bauran Energi

Instagram @badan_tenaga_nuklir_nasional
Ilustrasi. Nuklir dapat dimanfaatkan untuk mengejar target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% di 2025.
9/3/2021, 14.42 WIB

Nuklir dapat dimanfaatkan untuk mengejar target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% di 2025 dan 31% di 2050. Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Anhar Riza Antariksawan menyebut pemanfaatannya tak perlu menunggu sumber energi lainnya habis. 

Teknologi nuklir, menurut dia, justru paling siap dibandingkan bahan bakar ramah lingkungan lainnya. "Jangan lupa kalau bicara energi bersih, nuklir itu termasuk dalam energi baru," kata dia dalam webinar Katadata Future Energy Tech and Innovation Forum 2021, Selasa (9/3).

Sebagai informasi, porsi EBT pada tahun lalu baru mencapai 11,31%. Kapasitas pembangkit listrik yang dibutuhkan untuk mencapai target 2050 adalah 167,6 gigawatt (GW). Dari jumlah itu, sebesar 6,1 gigawatt berasal dari energi baru, seperti nuklir. 

Dengan target bauran energi 31%, emisi gas rumah kaca Indonesia dapat berkurang 58%. Indonesia juga berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon dioksidanya sebesar 29% dengan usaha sendiri dan 41% memakai bantuan internasional pada 2030. 

Karena itu, menurut Anhar, perlu sinergi pemanfaatan sumber energi bersih. “Untuk mengurangi emisi karbon dan kepentingan nasional yang mendesak, pada dasarnya nuklir dapat dimanfaatkan,” ujarnya.  

Dari sisi teknis, pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) sudah mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Hingga Oktober 2020, PLTN yang sudah beroperasi di dunia tercatat mencapai 442 unit dengan membangkitkan 391 ribu megawatt (MW). 

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan