Bank Dunia Pinjami RI Rp 5,4 Triliun untuk Bangun PLTA Cisokan 1 GW

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi.
Penulis: Happy Fajrian
11/9/2021, 17.29 WIB

Lebih dari 80% tenaga listrik yang dihasilkan untuk jaringan listrik Jawa-Bali, yang menyediakan listrik bagi 70% penduduk Indonesia, berasal dari bahan bakar fosil.

Menurut dia, upaya penting untuk mendukung agenda dekarbonisasi Indonesia adalah pembangunan fasilitas penyimpanan energi yang memungkinkan integrasi sumber energi terbarukan ke dalam jaringan tenaga listrik. “PLTA pumped storage memainkan peran penting pada pendekatan ini," ujar Arifin.

Dengan demikian, Arifin berpendapat fasilitas tersebut berpotensi menambahkan kapasitas pembangkitan listrik yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan pada saat beban puncak, memberikan kapasitas penyimpanan besar untuk memungkinkan diterimanya energi terbarukan dalam jumlah yang lebih besar lagi, serta akan meringankan beban jaringan transmisi.

Sebagai hasilnya, penyediaan listrik yang lebih ramah lingkungan dan dapat diandalkan akan menguntungkan bagi konsumen di Jawa dan Bali.

Menurut data Kementerian ESDM, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang cukup besar, yakni mencapai 417,8 gigawatt (GW). Air menempati urutan kedua setelah surya dengan potensi mencapai 75 GW.

Energi terbarukan diyakini tak akan habis hingga 100 tahun ke depan. Selain itu, perkembangan teknologi akan membuat energi terbarukan menjadi semakin kompetitif. Simak databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Antara