Inggris, Cina Krisis Energi, DEN Evaluasi Ulang Ketahanan Energi RI

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi.
30/9/2021, 13.40 WIB

Dewan Energi Nasional alias DEN tengah menganalisa ketahanan energi Indonesia secara menyeluruh. Hal ini dilakukan agar RI tidak terperosok dalam krisis energi seperti yang terjadi di Inggris, Eropa, dan Cina saat ini.

Anggota DEN Satya Widya Yudha mengatakan analisa ini sangat penting untuk memetakan keberagaman sumber energi yang ada di masing-masing daerah, apalagi setiap provinsi maupun pulau mempunyai tingkatan ketahanan energi yang berbeda. Agar penilaian ketahanan energi dapat dilihat secara menyeluruh dan tidak jomplang.

"Bisa saja di satu pulau kekurangan energi tapi pulau lain kelebihan. Kalau kita menilai Indonesia keseluruhan bisa tahan. Kalau tiap provinsi bisa beda hasilnya. Kita lagi mencoba melakukan itu, belum ada hasilnya," ujarnya kepada Katadata.co.id, Kamis (30/9).

Satya menyebut DEN sendiri sebenarnya telah melakukan analisa mengenai ketahanan energi di Indonesia. Namun hal itu bersifat mundur lantaran analisa yang dikeluarkan pada 2020 merupakan nilai ketahanan energi pada 2019 yakni dengan skor 6,57.

Skala nilai 6 hingga 7,99 termasuk dalam kondisi tahan. Di atas angka tersebut sangat tahan. Untuk itu, agar nilai ketahanan energi Indonesia lebih komprehensif saat ini DEN mulai menganalisanya kembali. Ini dilakukan agar angka ketahanan energi RI betul-betul mencerminkan keadaan yang sebenarnya, terutama di daerah.

Penilaiannya berdasarkan empat aspek utama. Pertama, masalah ketersediaan, yakni cadangan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji (LPG), impor minyak mentah, alokasi gas dan batu bara domestik, berserta ketersediaan penyangga energinya.

Kedua, aksesibilitas, yakni penyediaan BBM, elpiji, listrik, dan gas bumi serta distribusi gas bumi. Ketiga, keterjangkauan, yakni produktivitas energi, harga BBM, elpiji, listrik, dan gas bumi. Keempat, acceptability, yakni efisiensi energi, penurunan gas rumah kaca, dan energi baru terbarukan (EBT).

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan