Pemerintah Lirik Nuklir untuk Listrik Jika EBT Tak Mencukupi pada 2050

123rf.com/Vaclav Volrab
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga nuklir, PLTN
6/10/2021, 17.39 WIB

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Herman Darnel Ibrahim mengatakan saat ini pembangkit EBT yang memungkinkan untuk menggantikan PLTU batu bara yakni pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan air (PLTA).

RI memiliki potensi panas bumi hingga 23,9 Gigawatt (GW). Namun listrik yang dihasilkan kemungkinan hanya mencapai 100 TWh. Sedangkan PLTA, dengan potensi yang ada saat ini maka listrik yang dapat diproduksikan hanya sekitar 250-300 TWh. Sehingga gabungan keduanya hanya sekitar 500 TWh.

Sedangkan, kebutuhan listrik RI dari Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) pada 2050 diproyeksi sekitar 2.000 TWh. Artinya ada kesenjangan sekitar 1.500 TWh.

"Saat ini 1.500 TWh itu kalau boleh pakai, tentu kita pakai fosil dan gas. Kemudian sisanya EBT lainnya diutamakan yang mudah PLTS dan angin. Namun tidak tertutup kemungkinan nuklir. Jadi penggantian semua pembangkit fosil itu masih panjang," ujar Herman pekan lalu.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan