Butuh Ratusan Ribu Hektare Lahan Untuk Pasok Biomassa Co-firing PLTU

Katadata/Ratri Kartika
PLTU Muara Laboh.
15/10/2021, 19.35 WIB

Adapun program co-firing pada tahun ini terus berlanjut. Kalau dilihat dari sisi angka, hingga September ini kebutuhan biomassa telah mencapai 149 ribu ton.

Seperti diketahui, RUPTL PLN 2021-2030 telah terbit. Penambahan kapasitas pembangkit listrik hingga akhir dekade ini ditargetkan sebesar 40,6 gigawatt (GW), dengan porsi pembangkit energi baru terbarukan (EBT) ditetapkan 51,6% dan fosil 48,4%.

RUPTL 2021-2030 ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM nomor 188.K/HK.02/MEM.L/2021 tanggal 28 September 2021. Dalam RUPTL yang baru ini jenis pembangkit EBT yang akan didorong lebih besar yakni PLTA, PLTM dan PLTMH. Adapun porsinya mencapai 25,6% dengan total kapasitas 10.391 MW.

Kemudian PLTB mendapat porsi 1,5% (597 MW). PLT Bio 1,5% (590 MW), PLTP 8,3% (3.355 MW), PLTS 11,5% (4.600 ribu MW), PLT EBT Base 2,5% (1.010 MW), dan battery energy storage system (BESS) 0,7% (300 MW).

Pencapaian target bauran EBT juga akan dipenuhi oleh program Co-firing PLTU dengan Biomassa dengan tetap memperhatikan lingkungan untuk ketersediaan pakan ternak.

"Pembangunan PLTU yang baru tidak lagi menjadi opsi kecuali yang saat ini sudah commited dan dalam tahap konstruksi. Ini juga untuk membuka peluang dan membuka ruang yang cukup besar untuk pengembangan EBT," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan