Investasi Penyediaan Listrik Bersih untuk Industri Terus Dikembangkan

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Petugas merawat panel surya yang terpasang di atap Gedung Direktorat Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM), Jakarta, Rabu (24/3/2021).
Editor: Maesaroh
23/11/2021, 11.34 WIB

Pengembangan energi terbarukan di Indonesia mulai mendapatkan tempat. Harapan tersebut muncul terutama setelah Presiden Joko Widodo menginstruksikan supaya infrastruktur ketenagalistrikan di negara ini dapat dibedakan.

Jokowi meminta agar jaringan transmisi dari energi terbarukan yang akan dibangun bisa mendapat ruang tersendiri. 

"Jangan grid PLN, bikin grid sendiri, siapkan industri, ada tidak yang mau masuk. Sehingga bulan depan akan groundbreaking green industrial park di Kalimantan Utara," kata Presiden dalam The 10th Indo EBTKE ConEx 2021, Senin (22/11).

Menurutnya, setidaknya sudah ada sejumlah industri yang antri untuk masuk ke kawasan industri hijau tersebut.

 Mereka yang berminat itu, menginginkan agar produknya mendapatkan cap sebagai green product. 

Cap tersebut akan memberikan nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk-produk yang dihasilkan dari energi fosil.

Direktur Eksekutif METI Paul Butarbutar menyebut pada COP 26 di Glasgow November lalu, presiden telah memberikan komitmen pada pengembangan energi terbarukan.

Komitmen tersebut diharapkan bisa meningkatkan minat investor untuk menanamkan modalnya di sektor energi terbarukan di Indonesia.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan