Dunia menargetkan dapat mencapai target emisi nol bersih pada 2050. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengharapkan forum Business 20 (B20) dapat membantu mempercepat anggota G20 memenuhi target emisi nol bersih atau net zero emission.
“Dengan bantuan B20, G20 dapat bergerak cepat ke implementasi sektor energi dengan menempatkan kerangka kerja untuk mencapai tujuan dari Paris Agreement,” kata Menko Airlangga saat saat menyampaikan Welcoming Speech pada Inception Meeting B20 yang disaksikan secara daring di Jakarta, Kamis (27/1).
Ia menjelaskan, negara-negara G2o membutuhkan mitra di sektor bisnis untuk memastikan pemulihan yang lebih hijau. Menurut dia, G20 tidak dapat mencapai target net zero emission pada pertengahan abad ini tanpa dukungan yang nyata dan berkelanjutan.
Airlangga menuturkan, B20 memainkan peran kunci dalam mendukung G20 mencapai pertumbuhan yang inklusif, kuat dan berkelanjutan. Ia pun menilai komunitas bisnis dan pemerintah harus bersinergi. B20, menuut Airlangga, juga harus mengesampingkan perbedaan politik dan meningkatkan kolaborasi dengan anggota B20 lainnya.
Airlangga menekankan pentingnya menjadikan pandemi sebagai peluang untuk membangun kembali masa depan yang lebih cerah. “Sebagai Ketua G20 dengan arahan yang jelas dari Presiden Joko Widodo, Indonesia sebagai anggota G20 terlibat untuk mendukung perubahan dalam tiga prioritas utama global yakni kesehatan, digitalisasi dan transisi energi,” jelasnya.
Ia menilai, kontribusi B20 juga diperlukan untuk meningkatkan akses vaksinasi dan diversifikasi kemampuan manufaktur, terutama di negara berkembang. Selain itu, kontribusi B20 diharapkan membantu pembentikanfinance health task force dengan tujuan mengembangkan mekanisme mobilisasi untuk pandemi, pencegahan, kesiapsiagaan dan respons dalam mengendalikan pandemi yang menjadi kunci pemulihan ekonomi.
“Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan melalui penguatan deteksi, pengawasan, terapi, protokol kesehatan dan vaksinasi. Kami juga akan menerapkan langkah pencegahan untuk meminimalkan penyebaran Covid-19,” ujar Airlangga.
Indonesia juga memberdayakan orang-orang dengan keterampilan digital dan literasi digital yang akan memastikan transformasi yang inklusif serta mendukung UMK, perempuan, dan penyandang disabilitas untuk berpartisipasi penuh dan berkembang dalam ekonomi baru.
G20, menurut dia, juga dapat berbuat lebih banyak untuk menjembatani kesenjangan konektivitas dengan menciptakan kondisi investasi yang berkelanjutan dengan infrastruktur digital berkualitas tinggi.
“Inovasi dan teknologi akan menjadi manfaat bagi yang menerimanya, B20 diharapkan dapat berbagi tentang bagaimana mempersiapkan pekerja dan sumber daya manusia untuk masa depan pekerjaan,” kata dia.
Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.